dc.description.abstract | Ibuprofen termasuk golongan Non Steroid Anti-Inflamatory Drug (NSAID)
tidak selektif turunan asam propionat, salah satu fungsinya yaitu sebagai
pengobatan nyeri dan inflamasi yanga disebabkan beberapa kondisi yaitu
Rheumatoid Arthritis dan Osteoarthritis (Garzon dan Martinez, 2004).
Penghambatan enzim COX-1 menyebabkan ibuprofen pada penggunan rute
oraladapat menimbulkan efek samping yaitu gangguan pada gastrointestinal,
dispepsia, diare, infeksi saluran cerna atas, mual, dan kembung (Rainsford, 2009),
sehingga dapat dibuat rute lain untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan.
Ibuprofen memiliki permasalahan dalam formulasi karena berdasarkan
Biopharmaceutical Classification System (BCS) ibuprofen termasukadalam BCS
kelas II dengan ciri sifat permeabilitas ke dalam membran tinggi tetapi kelarutan
dalam air rendah (Alvarez dkk., 2010). Oleh karena itu, obat yang memiliki
kelarutan yang rendah dalam air perlu dilakukan modifikasi untuk meningkatkan
kelarutannya, sehingga penggunaan ibuprofen dapat dikembangkan dalam bentuk
sediaan transdermal untuk mengatasi permasalahan formulasi yang dapat
berpengaruh dalam profil pelepasan bahan aktif (Williams dan Barry, 2004).
Terdapat berbagai jenis sediaan obat dengan rute pemberianatransdermal, salah
satunya yaitu nanoemulsi.
Nanoemulsi memiliki ukuran droplet yang kecil sehingga mampu membuat
nanoemulsi stabil secara kinetik sehingga mencegah terjadinya sedimentasi dan
kriming selama penyimpanan (Solans dkk., 2005), serta dapat meningkatkan luas
permukaan sediaan dan meningkatkan penetrasi dari zat aktif atau bahan obat (Bhatt
dan Madhav, 2011).
Salah satu komponen yang penting dalam nanoemulsi yaitu surfaktan dan
kosurfaktan. Adanya surfaktan dapat meningkatkan kestabilan suatu nanoemulsi
dengan membentuk droplet yang kecil. Tween 80 dipilih karena merupakan salah
satu surfaktananon-ionik yang paling sering digunakan dalam nanoemulsi dan
bersifat non-toksik, dan non-iritan (Rowe dkk., 2009). Penggunaan surfaktan
dikombinasikan dengan kosurfaktan untuk menghasilkan ukuran droplet yang lebih
kecil dan lebih stabil. Kosurfaktan yang digunakan adalah propilen glikol karena
dapat membantu solubilisasi surfaktan hidrofilik maupun obat dalam basis minyak
(Amrutkar dkk., 2014). Kosurfaktan dengan struktur rantai pendek ini akan
menembus permukaan dari monomer surfaktan secara efektif (Borhade dkk., 2012).
Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai pH
sedangkan interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh
menurunkan nilai pH nanoemulsi ibuprofen. Tween 80 serta interaksi antara Tween
80 dan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai transmitan sedangkan
propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai viskositas nanoemulsi
ibuprofen. Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai
viskositas sedangkan interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki
pengaruh menurunkan nilai viskositas nanoemulsi ibuprofen. Tween 80 serta
interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai
pergeseran pH sedangkan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai
pergeseran pH nanoemulsi ibuprofen. Tween 80, propilen glikol, serta interaksi
antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai
pergeseran transmitan nanoemulsi ibuprofen. Tween 80 serta interaksi antara
Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai pergeseran
viskositas sedangkan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai
pergeseran viskositas nanoemulsi ibuprofen.
Hasil analisis menggunaan Design Expert 11 menghasilkan formula
optimum nanoemulsi ibuprofen dengan komposisi Tween 80 sebanyak 3 mL dan
propilen glikol sebanyak 2 mL. Karakteristik fisik formula optimum nanoemulsi
ibuprofen, yaitu tipe nanoemulsi minyak dalam air dengan nilai pH 5,33; transmitan
99,828%; bobot jenis 1,0948 g/mL; viskositas 3,5725 mPa.s; pergeseran pH 0,0167;
pergeseran transmitan 0,5027%; pergeseran viskositas 0,5789 mPa.s; ukuran
droplet 12,65 nm; bersifat monodispersi dengan indeks polidispersi sebesar 0,161,
stabil, dan memiliki nilai potensial zeta -1,6 mV. | en_US |