dc.description.abstract | Provinsi Jawa Timur yang merupakan Provinsi dengan potensi serta memiliki
perkembangan ekonomi yang cukup baik. Dengan otonomi daerah di Provinsi Jawa
Timur ternyata menimbulkan tingkat disparitas semakin tinggi karena sumber daya
tiap daerah berbeda maka dengan adanya otonomi daerah pada daerah yang minim
sumber daya semakin tidak dapat berkembang, sedangkan pada daerah yang
berkelimpahan sumber daya maka daerah tersebut akan semakin cepat berkembang.
Dengan analisis sebagai berikut bertujuan untuk mengambil kebijakan apa yang
seharusnya berguna untuk meminimalisir ketimpangan kabupaten atau kota di
Provinsi Jawa Timur . Terdapat analisis Tipologi Klassen, analisis Indeks
Williamson, analisis Entropi Theil dan analisis Teori Kurva U terbalik oleh Kuznet.
Dapat digolongkan menjadi empat golongan seperti yang tertera di analisis tipologi
wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembagian wilayah
berdasarkan Tipologi Klassen serta melihat besarnya tingkat ketimpangan yang ada
dan juga melihat ada atau tidaknya hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan
tingkat ketimpangan. Pada Tipologi Klassen terdapat 23 Kabupaten atau Kota yang
termasuk dalam klassifikasi wilayah relatif tertinggal yang berbeda dengan sumber
BPS Jawa Timur yang menyatakan wilayah relatif tertinggal hanya terdapat 5
Kabupaten atau Kota yang tertinggal. Dan dengan Indeks Williamson rata-rata
sebesar 0,3212 serta Indeks Entropi Theil sebesar 0,1298 menunjukkan bahwa
Provinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat
signifikan, tetapi pada terori Kurva U terbalik oleh Kuznet tidak berlaku di Provinsi
Jawa Timur.
Kata Kunci : Disparitas, Otonomi daerah, Pertumbuhan ekonomi, Laju pertumbuhan,
Pendapatan perkapita | en_US |