Efek Fraksi Senyawa Sembranoid Daun Tembakau terhadap Viabilitas Sel Kanker Payudara
Abstract
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang
wanita dan menyebabkan sejumlah besar kematian. Penanganan masalah kanker
yang sering dilakukan hingga saat ini ialah pengangkatan organ, radioterapi dan
kemoterapi. Penanganan tersebut memiliki dampak negatif seperti ketergantungan
pada obat serta biaya yang dibutuhkan sangat mahal. Oleh karena itu,
pengembangan terapi antikanker berbasis tanaman perlu dilakukan sebagai
alternatif di bidang kesehatan. Tembakau merupakan komoditi unggulan di
Kabupaten Jember. Tembakau diketahui mengandung senyawa sembranoid yang
memiliki aktivitas sebagai antikanker.
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia, Fakultas Farmasi Universitas
Jember dan Laboratorium Biosains, Politeknik Negeri Jember serta Laboratorium
Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Penelitian ini
menggunakan sel kanker payudara MCF-7 yang diuji dengan ekstrak fraksi
senyawa sembranoid daun tembakau dengan konsentrasi 2 μg/mL, 4 μg/mL, 8
μg/mL, 16 μg/mL, 32 μg/mL dan 64 μg/mL kemudian diinkubasi selama 24 jam.
Pengamatan dilakukan menggunakan tiga plate 96 well dengan masing-masing
tiga kali pengulangan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah viabilitas
sel kanker payudara MCF-7 pasca pemberian ekstrak fraksi senyawa sembranoid
yang ditunjukkan dengan nilai absorbansi hasil ELISA Reader. Data dianalisis
menggunakan uji General Linear Model (GLM) dengan taraf kepercayaan 95 %
atau α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT)
untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan. Nilai IC50 dianalisis menggunakan
analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel mengalami perubahan kepadatan
dan morfologi setelah diberi perlakuan ekstrak fraksi senyawa sembranoid.
Berdasarkan hasil analisis data, persentase viabilitas sel MCF-7 terendah
ditunjukkan pada konsentrasi tertinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi
64 μg/mL memiliki efek sitotoksisitas yang paling tinggi terhadap sel MCF-7
dibanding konsentrasi lainnya. Nilai IC50 ekstrak fraksi senyawa sembranoid
terhadap sel MCF-7 adalah sebesar 44,284 μg/mL, artinya pada konsentrasi
tersebut fraksi senyawa sembranoid mampu menghambat proliferasi sel MCF-7
sebesar 50 % dari total populasi.