dc.description.abstract | Seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk di Indonesia
khususnya Kabupaten Jember yang merupakan salah satu kota di Indonesia dengan
pembangunan yang cukup pesat hal tersebut akan diikuti dengan kebutuhan
bangunan sebagai sarana dan prasarana yang semakin meningkat pula.
Pembangunan yang cukup pesat tersebut didasari oleh pengembangan objek wisata
yang sangat baik sehingga timbul minat wisatawan untuk ke kota Jember. Akan
tetapi, melihat kondisi saat ini ketersediaan lahan di wilayah kota Jember sudah
cukup sempit, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan membangun
gedung bertingkat. Salah satu gedung bertingkat yang dibangun di kota Jember
adalah pembangunan gedung Hotel Meotel Dafam Jember yang terdiri dari 10 lantai
bahan material yang digunakan pada struktur atas adalah beton bertulang.
Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti mencoba melakukan perencanaan
struktur gedung Hotel Meotel Dafam Jember menggunakan sruktur baja. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk merencanakan struktur gedung Hotel Meotel Dafam
Jember menggunakan struktur yang memenuhi spesifikasi bangunan baja
struktural. Meskipun bahan material baja lebih mahal, akan tetapi terdapat beberapa
keunggulan yang dapat menjadi pertimbangan diantaranya mempunyai kekuatan
yang tinggi, memiliki keawetan yang cukup tinggi, kemudahan dalam
penyambungan antar elemen yaitu dapat menggunakan sambungan las ataupun
baut, dengan begitu tentu waktu pengerjaan dapat ditekan sesingkat mungkin.
Berdasarkan masalah yang di uraikan, maka rumusan masalah yang didapatkan
adalah bagaimana perencanaan gedung Hotel Meotel Dafam Jember menggunakan
struktur baja yang memenuhi spesifikasi untuk bangunan baja struktural (SNI
1729:2015).
Pada tahap awal dalam merencanakan sebuah bangunan hal paling
mendasar yang perlu diperhatikan adalah data desain yang akan di aplikasikan
dalam perencanaan bangunan tersebut. Sesuai dengan SNI 1726-2002 tentang tata
cara perencanaan ketahanan gempa, maka didapat bahwa gedung hotel Meotel
Dafam memenuhi syarat untuk dikategorikan bangunan asimetris yaitu merupakan
struktur gedung tidak beraturan, sehingga perlu dilakukan perhitungan bangunan
secara 3 dimensi dan pengaruh gempa dapat ditinjau sebagai beban gempa dinamik
respon spektrum. Penentuan perencanaan dimensi awal dilakukan dengan cara
menghitung beban-beban yang terjadi sehingga didapat ukuran dimensi elemen
struktur yang dibutuhkan, dengan ditentukannya dimensi awal ini bertujuan untuk
mendapatkan rencana pembebanan secara keseluruhan dari beban material gedung.
Gedung Hotel Meotel Dafam merupakan gedung yang memiliki jumlah lantai
sebanyak 10 lantai dan mempunyai bentang jarak antar kolom yang berbeda di
beberapa segmen sehingga bentuk dan ukuran pelat menjadi bervariasi dan
berbeda-beda. Tangga direncanakan menggunakan beton bertulang dengan mutu
beton K-350 (fc’ = 29.05) dan tulangan ulir dengan tegangan leleh (fy) = 400 MPa.
Sesuai tabel, sudut kemiringan tangga yang baik untuk gedung public adalah 30° -
35°. Pembebanan dihitung untuk setiap komponen struktur menggunakan program
analisa SAP2000. Komponen struktur kolom yang digunakan dalam merencanakan
gedung hotel Meotel menggunakan baja profil WF 500.500.70.70. Pondasi pada
bangunan ini direncanakan menggunakan pondasi bore pile.
Berdasarkan hasil analisis dan desain gedung Hotel Meotel Dafam Jember
menggunakan struktur baja, diketahui bahwa komponen struktur gedung telah
memenuhi syarat dalam SNI 1929-2015. komponen struktur yang digunakan dalam
desain adalah sebagai berikut: kolom WF 500.500.70.70, balok induk 1 WF
400.200.8.13, balok induk 2 WF 300.200.8.12, balok anak WF 200.100.5.5.8, balok
kantilever WF 150.100.6.9, balok tangga WF 300.300.9.14. Pondasi direncanakan
menggunakan pondasi bore pile dengan diameter 0,6 meter dan jumlah 6 buah
untuk setiap titik, yang digabungkan menggunakan pilecap dengan ukuran panjang
4,8 meter, lebar 3 meter, dan tebal 0,7 meter. Untuk sambungan digunakan
sambungan baut A-325 dengan diameter 16 mm dan 30 mm. | en_US |