Analisis Proses Berpikir Kombinatorik Siswa Dalam Menyesaikan Masalah Pola Bilangan Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis
Abstract
Pendidikan merupakan aspek penting yang berperan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Matematika merupakan ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam pengembangan sains dan teknologi, karena matematika digunakan sebagai sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, dan kritis. Siswa sering menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit. Sehingga mereka kurang tertarik dengan pelajaran matematika yang mengakibatkan mereka hanya paham sesaat mengenai materi, hal ini terjadi karena dalam pembelajaran siswa cenderung menghafalkan konsep matematika. Pemahaman adalah suatu kemampuan seseorang untuk memahami hal yang telah diterima dan dipelajari sebelumnya. Saat dihadapkan pada suatu masalah, seorang siswa pasti mengalami proses berpikir yang terjadi dalam pikirannya yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Proses berpikir adalah suatu kegiatan yang sangat penting yang dialami oleh siswa saat menyelesaikan masalah hingga menemukan solusi yang tepat. Proses berpikir kombinatorik adalah aspek khusus dari pemikiran matematis. Berpikir kombinatorik merupakan bagian dari proses berpikir yang erat kaitannya dengan usaha siswa dalam memecahkan masalah matematika. Pemecahan masalah matematika sangat erat kaitannya dengan kecerdasan logis matematis yang termasuk dalam salah satu kecerdasan majemuk.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pendeskripsian pada penelitian ini dilakukan dengan memberikan gambaran dari proses berpikir kombinatorik siswa pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Lumajang. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yaitu tes kecerdasan logis matematis, tes proses berpikir kombinatorik, kunci jawaban tes proses berpikir kombinatorik, dan pedoman wawancara. Hasil validasi instrumen proses berpikir kombinatorik dan pedoman wawancara baik dari segi isi, konstruksi , bahasa, waktu, dan aspek pedoman wawancara berturut-turut adalah 2,9 dan 2,8. Artinya keseluruhan data dapat dikatakan valid. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Lumajang terhadap indikator proses berpikir kombinatorik yang telah dimodifikasi yaitu, siswa mampu mengungkap konsep soal pola bilangan yang disajikan, siswa mampu menemukan semua masalah yang disajikan di dalam soal pola bilangan, siswa mampu mengubah soal pola bilangan yang diberikan menjadi kalimat matematika, siswa mampu mengetahui yang diketahui serta yang ditanyakan pada soal pola bilangan, siswa mampu memaparkan jawaban dari soal pola bilangan dan menyelesaikannya secara sistematis, siswa mampu menyelesaikan soal pola bilangan yang diberikan hingga menemukan solusi akhir, dan siswa mampu menemukan pola suku ke-n pada pola bilangan yang diberikan. Data yang dianalisis adalah data hasil tes proses berpikir kombinatorik siswa dan hasil wawancara mendalam terhadap jawaban siswa.
Pelaksanaan pengumpulan data dimulai sejak 14 Mei 2019 dan 17 Mei 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas VIII D yang berjumlah 33 siswa, dipilih 6 siswa sebagai subjek penelitian. Pemilihan 6 siswa tersebut berdasarkan pada kriteria tingkatan kecerdasan logis matematis yang diketahui setelah memberikan tes kecerdasan logis matematis. Selanjutnya dilakukan proses wawancara terhadap 6 subjek tersebut, untuk mendukung data yang sudah diperoleh pada saat tes.
Analisis hasil tes dan wawancara terhadap subjek S1 menyatakan, bahwa subjek dapat dengan mudah menjelaskan dan memaparkan semua maksud dari soal. Sehingga subjek S1 mampu memenuhi semua indikator 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 dari proses berpikir kombinatorik untuk soal nomor 1 dan 2. Subjek S2 dapat dengan mudah menjelaskan maksud dari soal, namun subjek S2 mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi maksud soal. Sehingga subjek S2 mampu memenuhi indikator 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 untuk soal nomor 1 sedangkan untuk soal nomor 2 subjek S2 memenuhi indikator 1, 2, 4, 5, dan 6 proses berpikir kombinatorik. Subjek S3 dan S4 mampu memenuhi indikator 1, 2, 3, dan 4 proses berpikir kombinatorik untuk soal nomor 1 dan 2. Subjek S5 dan S6 mampu memenuhi indikator 2 dan 4 proses berpikir kombinatorik untuk soal nomor 1 dan 2.
Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang proses berpikir kombinatorik siswa diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan proses berpikir kombinatorik siswa agar hasil penelitian lebih baik dan lengkap. Selain, peneliti selanjutnya juga disarankan untuk mengembangkan instrumen dengan lebih baik untuk menggali proses berpikir kombinatorik siswa.