dc.description.abstract | Kurang gizi merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya dibawah rata-rata. Kekurangan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Balita kurang gizi di berbagai wilayah menunjukan ketidakseimbangan asupan makanan yang bergizi sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan gigi dan mulut karena merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kesehatan gigi dan mulut menyebabkan manifestasi pada rongga mulut. Manifestasi pada rongga mulut menunjukan gejala klinis pada rongga mulut seperti angular cheilitis, stomatitis aphthous rekuren, cheilitis, scorbutic gingivitis dan glositis. Manifestasi pada rongga mulut akibat dari kurangnnya gizi adalah adanya kelainan atau penyakit jaringan lunak mulut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jember 2018, penderita kurang gizi tertinggi berada di wilayah kerja puskesmas Silo 1 yaitu sebanyak 5,74%. Wilayah kerja di puskesmas Silo 1 juga ternyata masih belum pernah diadakan penelitian terkait profil penyakit jaringan lunak mulut pada balita dengan keadaan kekurangan gizi di daerah wilayah kerja puskesmas tersebut. Diharapkan banyak mendapatkan informasi tentang data prevalensi penyakit jaringan lunak mulut pada balita kekurangan gizi dan dapat dijadikan sebagai sumber data informasi bagi masyarakat maupun pemerintah setempat untuk diadakan peningkatan perbaikan gizi sehingga memperkecil penyakit di rongga mulut. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran penyakit jaringan lunak mulut pada balita kurang gizi dan untuk mengidentifikasi penyakit jaringan lunak mulut pada balita kurang gizi.
Penelitian ini merupakan penelitian observasi depskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah balita penderita kurang gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Silo 1 yang jumlahnya tidak diketahui. Tehnik pengambilan sampel penelitian ini secara purposive sampling. Kriteria sampel yang digunakan yaitu: Balita penderita gizi kurang dan gizi buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Silo 1, Balita usia 2-5 tahun, Jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan Bersedia mengikuti penelitian. Variabel yang diteliti adalah: Balita penderita kurang gizi (gizi kurang dan gizi buruk), Profil penyakit jaringan lunak mulut: angular cheilitis, cheilitis, stomatitis aphthous rekuren, glossitis dan scorbutic gingivitis.
Hasil penelitian gambaran penyakit mulut pada balita kurang gizi di wilayah kerja puskesmas Silo 1 yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan adalah Gambaran penyakit jaringan lunak mulut pada balita kurang gizi yang tertinggi yaitu Glossitis sebesar 62,79%. Gambaran penyakit jaringan lunak mulut balita dengan status gizi buruk yang tertinggi yaitu Glossitis sebesar 23,25%, berdasarkan jenis kelamin yang tertinggi pada laki-laki sebesar 18,60% sedangkan berdasarkan umur yang tertinggi pada usia 49-60 bulan sebesar 13,95%. Gambaran penyakit jaringan lunak mulut balita dengan status gizi kurang yang tertinggi yaitu Glossitis sebesar 39,53%, berdasarkan jenis kelamin yang tertinggi pada laki-laki sebesar 37,20% sedangkan berdasarkan umur yang tertinggi pada usia 49-60 bulan sebesar 46,51%. | en_US |