dc.description.abstract | Sebuah karya seni berupa film muncul dari berbagai pemikiran dan latar
sosial budaya tertentu. Berbagai latar belakang sosial budaya yang berbeda
memberikan keberagaman dalam cerita-cerita yang tercipta dalam masyarakat. Atas
keragaman latar sosial budaya tersebut, pengkarya membuat film fiksi berjudul
Bhâko yang dilatarbelakangi permasalahan tembakau di Indonesia khususnya di
Kabupaten Jember.
Naskah film Bhâko merupakan naskah multiplot yang memiliki ciri khas
pada masing-masing plot nya, seperti; rasa pertengkaran yang tidak pernah usai,
ketidakberdayaan, keputusasaan, penuh perhitungan, dan ambisius. Pengkarya
menempatkan sinematografi disini sebagai sebuah eksplorasi gerakan kamera yang
menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses penceritaan. Maka,
penggunaan teknik sinematografi dynamic shot dirasa tepat untuk visualisasi pada
film ini. | en_US |