Pengaruh Fermentasi Aspergillus Oryzae Dan Rhizopus Oligosporus Pada Edamame (Glycine Max L.) Terhadap Kadar Kalsium Dan Densitas Tulang Pada Tikus Ovariektomi
Abstract
Osteoporosis merupakanxsuatu kondisi yang ditandai dengan menurunnya massa dan kekuatan tulang sehingga mengakibatkan peningkatan kecenderungan patah tulang (Lindsay dan Cosman, 2018). Kurangnya hormon estrogen dalamxtubuh dapat menjadixsalah satu penyebab osteoporosis karena hormon estrogen juga memiliki peran penting dalam proses pembentukan tulang (Kalkan dan Tulay, 2018). Salah satu terapi yang sering digunakan untuk mencegah dan mengatasi osteoporosis adalah hormone replacement therapy (HRT). Namun terapi ini memiliki kekurangan yaitu dapat meningkatkanxrisiko kanker payudaraxdan penyakit kardiovaskular sehingga tidak dapat digunakan dalam jangka waktu panjang (Liu dkk., 2016). Oleh karena itu diperlukanxalternatif pengobatanxlain yang lebih aman untukxdigunakan dalam jangkaxwaktu yangxpanjang.
Fitoestrogen merupakan alternatif fitoterapi non hormonal berasal dari tumbuhan yang memiliki kemiripan struktur dan mekanisme dengan estrogen dan memiliki keamanan terapi yang lebih baik daripada HRT. Salah satu sumber fitoestrogen adalah isoflavon. Edamame adalah salah satu jenis kedelai yang menjadi salah satu kandidat pengganti HRT karena memiliki kandungan isoflavon yang tinggi. Kedelai memiliki senyawa isoflavon dalam bentuk glikosida dan aglikon. Sejumlah besar isoflavon telah diidentifikasi pada tanaman adalah dalam bentuk glikosida yang berpengaruh pada kemampuan absorbsi isoflavon yang rendah di usus. Isoflavon tersebut dapat berubah menjadi menjadi bentuk aglikon dengan fase hidrolisis pada proses fermentasi (Nikoliæ dkk., 2017). Proses fermentasi edamame menggunakan A. oryzae dan R. oligosporus terbukti dapat meningkatkan kadar isoflavon aglikon genistein dan daidzein ( Imansari, 2018). Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan uji pengaruh edamame (Glycine max L. Merrill) terfermentasi kombinasi A. oryzae dan R. oligosporus terhadap kadar kalsium dan densitas tulang pada tikus ovariektomi.
Tahap awal yang dilakukan adalah preparasi edamame terfermentasi selama 3 hari hingga menjadi bentuk serbuk dan disuspensikan dengan CMC-Na. Kemudian pengambilang ovarium dilakukan untuk mendapatkan tikus dengan kondisi defisiensi estrogen. Perlakuan pada semua kelompok tikus yaitu shamed ovx, kontrol negatif (CMC-Na), kelompok uji edamame terfermentasi dosis 100,250,500,750, 1.000, 1.250 mg/kgBB dilakukan selama 28 hari. Pada hari ke-29 dilakukan pengambilang tulang femur bagian kanan untuk dilakukan uji penetapan kadar kalsium dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) dan densitas tulang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan Pemberian serbuk edamame terfermentasi kombinasi A. oryzae dan R. oligoporus mampu memberikan efek yang menguntungkan dalam meningkatkan kadar kalsium dan densitas tulang ovariektomi pada pemberian edamame terfermentasi pada dosis tersebut. Dosis optimal edamame terfermentasi dalam meningkatkan kadar kalsium adalah dosis 750 mg/kgBB. Dosis optimal edamame terfermentasi dalam meningkatkan densitas tulang adalah dosis 250 mg/kgBB. Dosis optimal dalam meningkatkan densitas tulang sekaligus kadar kalsium tulang adalah dosis 750 mg/kgBB dengan kadar kalsium sebesar 14,95% dan densitas tulang sebesar 0,51 gram
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]