dc.description.abstract | Hiperlipidemia didefinisikan sebagai peningkatan konsentrasi kolesterol atau lipoprotein pembawa trigliserida didalam plasma diatas batas normal. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik. Kondisi hiperlipidemia ini dapat memicu penyakit seperti obesitas, gagal jantung, dan stroke. Pada tahun 2016, WHO melaporkan sekitar 17,9 juta manusia meninggal akibat penyakit jantung yang menggambarkan 31% kematian global. Penyakit jantung terjadi akibat meningkatnya kadar lemak dan berhubungan dengan terjadinya aterosklerosis yaitu tersumbatnya pembuluh darah. Kejadian aterosklerosis dapat diprediksi menggunakan nilai indeks aterogenik plasma sehingga dapat menjadi dasar untuk segera melakukan pengobatan atau perubahan gaya hidup. Tanaman obat yang memiliki potensi baik untuk menurunkan nilai indeks aterogenik plasma adalah biji kopi hijau robusta (Coffea canephora). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kopi hijau terhadap indeks aterogenik dan gambaran histopatologi aorta tikus dengan kondisi hiperlipidemia.
Tikus hiperlipidemia sejumlah dua puluh ekor diberikan ekstrak biji kopi hijau dan empat ekor untuk kelompok kontrol normal. Induksi hiperlipidemia dilakukan dengan memberikan kombinasi kuning telur puyuh dan minyak jelantah dengan perbandingan 7:3 dan minuman dicampuri PTU 0,01% selama 21 hari. Tikus kemudian dikelompokkan menjadi lima kelompok masing-masing kontrol negatif, kontrol positif (simvastatin 0,9mg/kgBB), ekstrak biji kopi hijau dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB. Perlakuan diberikan selama empat belas hari. Pada hari ke 36 tikus dikorbankan dan diambil darahnya melalui jantung serta aorta diisolasi. Kemudian data indeks aterogenik dianalisis menggnakan one way anova dan histopatologi aorta dijelaskan secara deskriptif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji kopi hijau dosis 400 mg/kgBB merupakan dosis yang paling efektif menurunkan indeks aterogenik plasma sebesar -0,42±0,06 dan menunjukkan signifikansi pada kelompok kontrol negatif (p = 0,001) serta setara dengan kelompok kontrol positif (p = 0,442). Setiap kelompok dosis memberikan penurunan nilai indeks aterogenik plasma dengan urutan yang paling baik adalah 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB. Hasil pengamatan histopatologi aorta belum menunjukkan kerusakan yang berarti sehingga belum bisa diamati. | en_US |