Keputusan Presiden Jokowi Menjadikan Poros Maritim Dunia sebagai Agenda Utama Kebijakan Luar Negeri Indonesia Periode 2014 - 2019
Abstract
Indonesia terletak pada posisi geografis yang menjadikannya strategis..
Posisi Strategis tersebut menjadikan wilayah perairan Indonesia dilalui oleh
armada – armada niaga dengan nilai strategis dan ekonomis yang tinggi. 70 persen
dari wilayah kedaulatan Indonesia merupakan lautan, oleh karena itu pengelolaan
sektor laut sangat diperlukan. Dalam mengatasi situasi ini para pemimpin
Indonesia mencoba mengeluarkan kebijakan untuk mulai memperhatikan dan
mengelola sektor kelautan, namun kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan tidak
dimplemetasikan secara maksimal, akibatnya sektor kelautan masih cenderung
diabaikan dan lebih mengutamakan sektor darat. Setelah sekian lama
pemerintahan Indonesia mengabaikan sektor maritim, pada Oktober 2014 Jokowi
terpilih sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia dengan membawa visi Maritim
bertajuk “Poros Maritim Dunia”. Segera setelah dilantik sebagai Presiden, Jokowi
memasukkan agenda “Poros Maritim Dunia” dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Negara (RPJMN) 2015 – 2019 yang menyentuh berbagai
instansi pemerintahan terutama Kementerian Luar Negeri Indonesia. Berdasarkan
latar belakang permasalahan tersebut, skripsi ini meneliti tentang keputusan
Jokowi yang menjadikan visi Poros Maritim Dunia sebagai agenda utama
kebijakan luar negeri Indonesia, meski dalam keadaan serba terbatas di sektor
maritim akibat pengelolaannya yang kurang optimal di masa lalu.