Optimasi Polimer Hidroxy Propyl Methyl Cellulose dan Etyl Cellulose pada Transdermal Patch Dispersi Padat Simvastatin
Abstract
Hiperlipidemia merupakan suatu kondisi kadar kolesterol dalam darah
tinggi, dimana terjadi peningkatan kadar trigliserida yang menyebabkan
meningkatnya kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan menurunnya kadar
kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) (Kasiman dkk., 2017). Simvastatin
merupakan suatu obat golongan statin yang banyak digunakan untuk menurunkan
kadar konsentrasi kolesterol LDL atau biasa disebut antidislipidemia (Kasiman
dkk., 2017).
Simvastatin sendiri memiliki bioavailibilitas hanya 5% pada pemberian
oral, hal ini dikarenakan terjadi first-pass metabolism atau terdegradasi oleh
enzim pencernaan (El-say dkk., 2015). Permasalahan ini dapat diatasi dengan rute
alternatif yaitu rute transdermal. Sistem penghantaran obat secara transdermal
punya kelebihan tersendiri yang diharapkan dapat meningkatkan bioavailibilitas
oral dari simvastatin. Selain itu, sistem penghantaran obat secara transdermal
mampu menjaga konsentrasi obat dalam darah dengan sistem lepas lambat, dan
mampu meningkatkan kepatuhan pasien. Salah satu bentuk sediaan dari rute
transdermal yaitu sediaan patch (Anod dkk., 2018).
Pada formulasi sediaan patch transdermal, terdapat salah satu bagian
penting yaitu polimer. Polimer yang dipilih akan mempengaruhi proses pelepasan
obat, selain itu pemilihan polimer juga harus kompatibel dengan bahan aktif obat,
kulit dan bahan tambahan lainnya (Alexander dkk., 2012). Pada penelitian ini,
polimer yang digunakan yaitu hidroxy propyl methyl cellulose (HPMC) sebagai
polimer hidrofilik dan etyl cellulose (EC) yang berperan sebagai polimer
hidrofobik. Menurut penelitian yang sudah dilakukan, dengan penggunaan
gabungan polimer ini, mampu memperoleh pelepasan obat yang lebih efektif
(Saoji dkk., 2015).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]