dc.description.abstract | Pembelajaran sejarah bertujuan yaitu menumbuhkembangkan kesadaran
dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa
bangga dan cinta tanah air, melahirkan empati dan perilaku toleran yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai kehidupan masyarakat dan bangsa. Kesadaran
sejarah peserta didik perlu dikembangkan melalui pengenalan sejarah di
lingkungan sekitar. Berdasarkan data lapangan yang dikumpulkan melalui
observasi, dokumentasi, kuesioner, dan wawancara di SMA Negeri 1 Genteng
diketahui bahwa: (1) pelaksanaan pembelajaran sejarah yang kurang mengaitkan
dengan kebutuhan lingkungan sekitar peserta didik; (2) peserta didik memiliki
motivasi belajar cukup tinggi terhadap materi sejarah lokal; (3) rendahnya
pengetahuan peserta didik terhadap sejarah lokal; dan (4) pendidik menilai
pentingnya materi sejarah lokal untuk disampaikan kepada peserta didik, namun
mengalami kendala dalam pelaksanaan karena tidak tersedianya sumber belajar.
Berdasarkan data yang ditemukan di sekolah dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang dihadapi diantaranya: (1) pentingnya pendidikan sejarah lokal
yang belum mendapatkan perhatian; (2) implementasi kurikulum 2013 yang
belum maksimal; (3) motivasi belajar peserta didik yang cukup tinggi terhadap
materi sejarah lokal, dan (4) pelaksanaan pembelajaran sejarah lokal yang tidak
bisa disampaikan karena kurangnya ketersediaan sumber belajar sejarah lokal di
sekolah. Sehingga untuk menjawab permasalan yang ada di lapangan, maka
dikembangkan bahan ajar berupa Modul Pembelajaran yang berisi sejarah lokal
Budaya Masyarakat Osing sebagai peninggalan kerajaan Hindhu-Buddha di
Kabupaten Banyuwangi sebagai sumber belajar dan untuk dapat meningkatkan
kesadaran sejarah peserta didik.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan diantaranya: (1) menghasilkan
produk Modul Pembelajaran sejarah lokal Budaya Osing sebagai peninggalan
Kerajaan Hindu-Buddha di Kabupaten banyuwangi pada mata pelajaran sejarah
kelas X SMA dengan menggunakan model R2D2 yang tervalidasi ahli materi, ahli
bahasa, dan ahli desain; dan (2) produk modul sejarah lokal Budaya Osing sebagai
peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Kabupaten Banyuwangi diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran sejarah peserta didik.
Produk yang dihasilkan kemudian akan divalidasi ahli dan diujicoba
pengguna. Hasil validasi ahli diantaranya: (1) validasi ahli isi bidang studi
diperoleh nilai 78,46% dengan kualifikasi baik; (2) validasi ahli bahasa diperoleh
nilai 88,33% dengan kualifikasi sangat baik; dan (3) validasi ahli desain diperoleh
nilai 70,76% dengan kualifikasi Cukup dan Perlu Direvisi. Selain tervalidasi ahli,
Modul Pembelajaran sejarah lokal juga tervalidasi pada ujicoba lapangan
menunjukkan nilai rata-rata pre test sebesar 39,3 dan post test sebesar 83,6. Hasil
ujicoba lapangan dengan melibatkan 38 peserta didik menunjukkan hasil bahwa
nilai rata-rata pre test sebesar 39,3 (Std. Deviasi = 9,56) dan post test sebesar 83,7
(Std. Deviasi = 7,32).
Berdasarkan hasil penelitian, maka diambil kesimpulan: (1) modul
pembelajaran sejarah lokal telah tervalidasi ahli dan layak untuk digunakan
sebagai sumber belajar mata pelajaran sejarah kelas X SMA; dan (2) modul
pembelajaran sejarah lokal yang dikembangkan dapat meningkatkan kesadaran
sejarah peserta didik | en_US |