Perbedaan Efektifitas Desinfektan Perasan Daun Mimba (Azadirachta A. Juzz) dengan Sodium Hipoklorid 0,05% pada resin arklirik (heat cured) terhadap pertumbuhan candida albicans
Abstract
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehaan umum. Dengan hilangnya satu atau beberapa gigi yang dialami seseorang, maka keadaan ini perlu direabilitasi, antara lain dengan gigi tiruan sebagian lepasan. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dengan bahan basis gigi tiruan resin arklirik telah banyak digunakan. Dipakainya resin arklirik karena memiliki sifat-sifat yang menguntungkan tapi resin arklirik juga memiliki kelemahan, antara lain dapat porus dan merupakan tempat yang baik bagi berkembang biaknya mikrooranisme.
Mikroorganisme yang terdapat pada rongga mulut salah satunya adalah C. albicans dan merupakan komponen terbanyak pada plat yang melekat pada gigi tiruan. Infeksi C. albicans dapat dicegah dengan memelihara dan membersihkan gigi tiruan serta melepasnya pada malam hari. Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan dengan sikat gigi secara mekanik dan kimia. Pembersihan mekanik deilakukan dengan sikat gigi atau alat ultrasonic sedangkan dengan cara kimia dengan merendam gigi tiruan ke dalam desinfektan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektifitas perasan daun mimba dengan sodium hipolorid 0,05% yang digunakan sebagai desinfektan dalam upaya menurunkan jumlah koloni C. albicans pada plat resin arklirik.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]