Kepentingan Filipina dalam Penerimaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Jepang-Filipina (JPEPA)

Abstract

Isu lingkungan hidup dalam Ilmu Hubungan Internasional memiliki cakupan yang luas. Kerusakan lingkungan akibat polusi, pencemaran akibat limbah dan perpindahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) antar negara menjadi salah satu isu dalam Hubungan Internasional karena dampaknya yang dapat dirasakan secara global. Perpindahan limbah B3 sering terjadi dari negara maju ke negara berkembang. Jepang adalah salah satu negara maju yang sering melakukan pengiriman limbah ke negara-negara berkembang. Pengiriman limbah B3 ke Filipina dilegalkan dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Filipina-Jepang (JPEPA). Di satu sisi, Filipina memiliki undang-undang yang melarang masuknya segala jenis limbah B3 untuk tujuan apapun. Persetujuan Filipina untuk menandatangani JPEPA menjadi bentuk pelanggaran terhadap undang-undang. Penolakan terhadap JPEPA kemudian datang dari organisasi-organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan. Meski demikian, Filipina tetap meratifikasi JPEPA karena adanya kepentingan dalam perjanjian tersebut. Penelitian ini ditulis dengan merujuk kepada sumber data sekunder yang berasal dari jurnal, artikel ilmiah dan dokumen-dokumen tertulis lainnya. Datadata dari sumber tersebut diolah dan dianalisis menjadi gagasan yang menuntun penulis dalam menjawab rumusan masalah. Dalam memaparkan karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penulis juga menggunakan kerangka konseptual yang sesuai dengan kebutuhan karya tulis yaitu konsep resiprositas (reciprocity).