dc.description.abstract | Profesi pemandu karaoke merupakan sebuah fenomena yang marak terjadi
didaerah Kabupaten Jember. Terdapat sembilan tempat karaoke ternama di
Jember, disisi lain tempat karaoke juga menarik minat mahasiswi untuk
menambah penghasilan dengan bekerja sebagai pemandu karaoke. Mahasiswi
yang terdorong untuk berprofesi sebagai pemandu karaoke berlatar belakang
beragam dan motif yang berbeda-beda mulai dari faktor ekonomi, pergaulan, dan
kebutuhan. Status sebagai mahasiswi disini mendorong peneliti untuk mengkaji
secara ilmiah terkait apa saja serta sejauh mana perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh mahasiswi yang berprofesi sebagai pemandu karaoke mengingat
status sosial sebagai mahasiswi cukup baik di mata masyarakat dan stigma-stigma
yang lahir dimasyarakat tentang profesi sebagai pemandu karaoke. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan dengan cara mendeskripsikan mengenai perilaku
menyimpang mahasiswi yang bekerja sebagai pemandu karaoke di Kota Jember.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
bersifat deskriptif. Subjek penelitian yaitu mahasiswi yang bekerja sebagai
pemadu karaoke. Unit analisa menggunakan teknik purposive. Pengumpulan data
didukung melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya
penjabaran dilakukan secara deskriptif untuk menjelaskan terkait perilaku
mahasiswi yang bekerja sebagai pemandu karaoke.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menjelaskan bahwa perilaku
mahasiswi yang bekerja sebagai pemandu karaoke cukup beragam. Dengan
meningkatnya kebutuhan menjadikan banyak dari mahasiswi bekerja sebagai
pemandu karaoke. Profesi sebagai pemandu karaoke ternyata sangat berperan
dalam merubah atau menggeser perilaku mahasiswi. Nilai dan norma tidak lagi
menjadi tolak ukur dalam bertindak bagi mahasiswi yang bekerja sebagai
pemandu karaoke, mereka cenderung bersifat bebas atau liberal. Bahkan terjadi
pula perilaku-perilaku menyimpang yang mengesampingkan nilai dan norma itu
sendiri. Perilaku menyimpang diantaranya seperti minum minuman beralkohol,
menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang, bahkan pelacuran. Terjadinya
perilaku menyimpang tersebut akan berpotensi sebagai penyakit sosial yang dapat
memicu terjadinya masalah sosial ditengah masyarakat dan bahkan jika tidak
segera diatasi dapat menimbulkan disorganisasi sosial.
Secara tidak langsung perilaku menyimpang yang dilakukan mahasiswi
yang bekerja sebagai pemandu karaoke menjadi sebuah permasalahan sosial di
tengah masyarakat. Maka dari itu, konseling individu dapat dilakukan agar
meminimalisir terjadinya perilaku menyimpang yang terjadi pada mahasiswi yang
bekerja sebagai pemandu karaoke. Konseling yang dapat dilakukan antara lain
konseling psikoanalisis serta konseling tingkah laku. | en_US |