Show simple item record

dc.contributor.advisorUMAMAH, Nurul
dc.contributor.advisorSUMARDI
dc.contributor.authorSUGIARTO, Mei Dian
dc.date.accessioned2019-09-30T06:46:00Z
dc.date.available2019-09-30T06:46:00Z
dc.date.issued2019-09-30
dc.identifier.nim150210302049
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92990
dc.description.abstractTujuan mata pelajaran sejarah yang termuat dalam Permendikbud No. 20 Tahun 2016 bahwa peserta didik harus menumbuhkan pemahaman terhadap diri sendiri, masyarakat dan terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang serta menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangasa Indonesia. Jika tujuan pembelajaran tercapai, maka akan dapat menumbuhkan hasil belajar. Namun, berdasarkan data dilapangan terdapat suatu permasalahan yaitu minimnya bahan ajar yang digunakan. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis performansi yang dilakukan di tiga sekolah, yakni SMAN 1 Purwoharjo, SMAN 1 Cluring dan SMAN 1 Srono. Hasil yang diperoleh sebagai berikut: (1) 90% pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran hanya di awal KD baru dan pembelajaran selanjutnya tidak disampaikan; (2) 80% pendidik dalam mengembangkan materi hanya menggunakan Buku Paket dan LKS; (3) 75% peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran sejarah; (4) 80% pendidik sudah menggunakan metode dalam kurikulum 2013, tetapi dalam penerapannya belum sempurna; (5) 50% media yang digunakan dalam pembelajaran hanya PPT, video dan gambar sehingga kurang bervariasi dalam pembelajaran; (6) 85% evaluasi yang dilakukan berupa tes tulis seperti soal pilihan ganda dan uraian bebas; (7) 80% sumber belajar yang digunakan berupa Buku Paket dan LKS, sehingga kedua sumber belajar tersebut kurang dapat memfasilitasi guru dalam mengembangkan materi. Permasalahan yang diajukan yaitu (1) bagaimanakah hasil validasi ahli terhadap modul interaktif menggunakan Learning Content Development System (LCDS) dengan model 4D pada mata pelajaran sejarah kelas X SMA?; (2) apakah modul interaktif menggunakan Learning Content Development System (LCDS) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X SMA? Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembanga 4D. Tahapan dalam model 4D yaitu: pendefinisian (define); perancangan (design); pengembangan (develop); dan penyebaran (disseminate). Hasil validasi ahli diantaranya: (1) validasi ahli isi bidang studi diperoleh nilai 81% dengan kualifikasi baik; (2) validasi bahasa diperoleh nilai 90% dengan kualifikasi sangat baik; dan (3) validasi desain diperoleh nilai 93% dengan kuaifikasi sangat baik. Hasil validasi pengguna mendapatkan nilai 91% dengan kualifikasi “sangat baik” dalam kriteria kelayakan produk. Hasil uji efektivitas dari kelompok kecil maka diperoleh hasil gain score 0,872% dengan kategori tinggi. Hasil uji efektivitas dari kelompok besar diperoleh hasil gain score 0,853% dengan kategori tinggi. Sehingga kesimpulannya media Prezi efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran sejarah. Berdasarkan hasil penelitian, maka diambil kesimpulan: (1) modul interaktif menggunakan Learning Content Development System telah tervalidasi ahli dan layak untuk digunakan sebagai sumber belajar mata pelajaran sejarah indonesia kelas X SMA; dan (2) modul interaktif menggunakan Learning Content Development System dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada pelajaran sejarah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectModul interaktifen_US
dc.subjectLearning Content Development Systemen_US
dc.subjectHasil belajar siswaen_US
dc.subjectPelajaran sejarahen_US
dc.titlePengembangan Modul Interaktif Menggunakan Learning Content Development System (LCDS) Untuk Meningkatkan Hasil Peserta Didik Di Kelas X SMA Dengan Model 4Den_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record