Show simple item record

dc.contributor.advisorLESMONO, Albertus Djoko
dc.contributor.advisorYUSHARDI
dc.contributor.authorRAMADANI, Linda Ali
dc.date.accessioned2019-09-24T08:31:25Z
dc.date.available2019-09-24T08:31:25Z
dc.date.issued2019-09-24
dc.identifier.nim150210102048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92966
dc.description.abstractPendidikan di Indonesia telah mengatur kurikulum di tiap-tiap sekolah untuk mengenalkan potensi daerah (kearifan lokal) masing-masing, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pembelajaran dengan kearifan lokal dapat berguna sebagai sarana dalam mengenalkan kearifan lokal salah satunya pada matapelajaran fisika. Fisika ialah pembelajaran yang membahas tentang gejala fenomena alam serta semua interaksi yang menyertainya. Dengan demikian pembelajaran fisika dapat diintegrasikan dalam suatu bahan ajar berupa modul kontekstual yang berbasis kearifan lokal, seperti kearifan lokal Banyuwangi. Ketersediaan modul yang terintegrasi dengan kearifan lokal Banyuwangi pada pembelajaran fisika materi termodinamika masih belum diterapkan di SMAN 1 Glenmore. oleh sebab itu dilakukan penelitian pengembangan yang mengembangkan modul fisika kontekstual berbasis kearifan lokal Banyuwangi pada materi termodinamika SMA. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan validitas modul, mendeskripsikan kepraktisan modul, serta keefektifan modul fisika kontekstual berbasis kearifan lokal Banyuwangi pada materi termodinamika SMA. Penelitian dan pengembangan Penelitian dan pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian Nieveen yang meliputi preliminary research, prototyping stage, serta asessment stage. Preliminary research meliputi wawancara, observasi, mengkaji penelitian terdahulu, serta analisis kebutuhan. Tahap prototyping stage ialah dirancangnya modul fisika kontekstual berbasi kearifan lokal Banyuwangi, yang nilai kevalidannya dengan melakukan validasi ahli dan pengguna. Validasi ahli dilakukan oleh dua pakar ahli pendidikan fisika, yang mendapatkan nilai presentase dari perhitungan kedua validator ahli senilai 87,5% dengan kriteria modul sangat valid. Validasi pengguna dilakukan oleh guru fisika SMA kela XI SMAN 1 Glenmore, yang mendapatkan nilai 96,25% yang dikategorikan sangat valid. Tahap asessment stage merupakan hasil dari penelitian yang berupa data kepraktisan modul dan efektifitas modul. Modul fisika kontekstual berbasis kearifan lokal Banyuwangi diujicobakan pada siswa kelas XI MIPA 1 terlebih dahulu sebelum diterapkan pada kelas XI MIPA 2 SMAN 1 Glenmore, dengan proses pembelajaran selama 3 kali pertemuan. Kepraktisan penggunaan modul didapat dari lembar keterlaksanaan serta lembar angket siswa. Keterlaksanaan dilakukan dengan pengamatan secara langsung selama pembelajaran yang dilakukan oleh dua observer. Keterlaksanaan kelas ujicoba XI MIPA 1 selama 3 kali pertemuan senilai 94,25% dan kelas penelitian XI MIPA 2 senilai 95,3%. Dapat disimpulkan keterlaksanaan pembelajaran dua kelas tersebut dikategorikan sangat baik. Berdasarkan lembar angketpun yang diberikan setelah menggunakan modul menunjukkan nilai 91,6% yang dikategorikan baik. Efektifitas yang dimiliki modul dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 memiliki ketuntasan senilai 76,4% yang dikategorikan modul ini efektif untuk pembelajaran. Kesimpulan pada penelitian ini adalah menghasilkan modul fisika kontekstual berbasis kearifan lokal Banyuwangi dalam pembelajaran fisika berupa produk yang memiliki kriteria yang sangat valid, praktis, serta efektif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectModul Fisikaen_US
dc.subjectFisika Kontekstualen_US
dc.subjectKearifan lokalen_US
dc.subjectMateri Termodinamikaen_US
dc.titlePengembangan Modul Fisika Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal Banyuwangi pada Materi Termodinamika SMAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record