dc.description.abstract | Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul di
negara berkembang seperti indonesia. Hipertensi di sebut sebagai peningkatan
tekanan darah di atas normal, dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan
diastolik diatas 90 mmHg yang dapat berakibat pada kematian dan kesakitan pada
penderitanya. Penyakit stroke, dan penyakit jantung koroner merupakan salah satu
akibat dari peningkatan tekanan darah yang berkelanjutan, yang dapat berdampak
pada kematian. Hipertensi dapat menyebabkan kualitas hidup menjadi rendah, hal
ini dikarenakan efek dari penyakit yang dilihat dari segi fisik fisik, psikologis,
hubungan sosial dan lingkungan. Kualitas hidup pada pasien hipertensi dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah efikasi diri. Efikasi diri
diartikan sebagai konsep psikologis yang telah diakui sebagai prasyarat penting
dari perawatan yang efektif dari penyakit kronis. Mengukur efikasi diri pada
pasien dengan hipertensi merupakan langkah penting menuju perbaikan dalam
mengontrol hipertensi.
Variabel independen pada penelitian ini adalah Efikasi diri dan variabel
dependen yaitu Kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Silo Jember. Penelitian ini menggunakan desain korelasional
analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik non probability sampling dengan cara purposive sampling.
Sampel yang digunakan sebanyak 91 responden. Penentuan jumlah sampel
dihitung dengan menggunakan rumus slovin. Analisa data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu menggunakan uji spearmen rank dengan tingkat signifikansi
0,05
Analisa karakteristik responden berdasarkan umur, menunjukkan rata-rata
dari umur pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Silo dalam penelitian ini
adalah umur 58,93 tahun. Sedangkan hasil distribusi dari lama menderita pada
pasien hipertensi diwilayah kerja puskesmas silo jember minimal 1 tahun dan
maksimal 10 tahun. Dari 91 responden jenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan laki-laki yaitu (79,1%). Pendidikan pasien terbanyak adalah SD
yaitu sebanyak 45 (49,5%). Dari tuju jenis pekerjaan, riwayat pekerjaan
responden terbayak adalah Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 48 (52,7%),
sedangkan riwayat pekerjaan paling sedikit yaitu PNS dengan jumlah 1 orang
(1,1 %).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai efikasi diri terbanyak pada
kategori baik yaitu 76,9 %. Nilai kualitas hidup pada kategori sedang yaitu
(70,3%). Terdapat hubungan antara Efikasi diri dengan kualitas hidup pasien
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas silo jember (𝑝 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,001 dan 𝑟 =
0,356). Penderita hipertensi harus memiliki keyakinan diri terhadap kondisinya,
efikasi diri dibutuhkan penderita hipertensi untuk meningkatkan kesehatannya.
Saran yang dapat diberikan kepada masyarakat yaitu, masyarakat diharapkan
mampu meningkatkan informasi kesehatan dan pola hidup sehat dengan baik.
Mampu memanfaatkan berbagai kegiatan yang diadakan oleh puskesmas seperti
posyandu lansia dan program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dengan baik,
dimana kegiatan ini mampu meningkatkan informasi, mampu mengontrol
penyakit hipertensi dan dapat berkonsultasi terkait kesehatannya dengan dokter
maupun perawat. | en_US |