Pengembangan Modul Fisika Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Berwawasan Lingkungan Pesisir Pantai di SMK Perikanan dan Kelautan Puger
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D). Model pengembangan menggunakan model menurut Nieveen yaitu meliputi preliminary research, prototyping stage, dan assesment stage. Tahap preliminary research dilakukan studi pendahuluan yaitu melakukan wawancara dan mengkaji penelitian-penelitian terdahulu untuk menganalisis kebutuhan. Tahap-tahap prototyping stage dirancang modul fisika berwawasan lingkungan pesisir pantai
yang meliputi halaman judul, halaman identitas, prakata, daftar isi, daftar gambar, petunjuk penggunaan modul, judul bab, tujuan bab atau kompetensi, uraian pokok bahasan atau materi, bahan diskusi, contoh soal, peta konsep, rangkuman, tes formatif, latihan, glosarium, kunci jawaban, dan daftar pustaka serta halaman sampul belakang luar. Modul fisika berwawasan lingkungan pesisir pantai dinilai kevalidannya oleh dua ahli dalam pendidikan fisika sehingga didapatkan perhitungan nilai rata-rata validator menujukkan skor 3,38 dengan kriteria sangat valid. Modul fisika berwawasan lingkungan pesisir pantai juga dinilai kevalidannya oleh dua pengguna yakni guru mata pelajaran fisika sehingga didapatkan skor 3,64 dengan kriteria sangat valid. Tahap assessment stage berupa modul fisika berwawasan lingkungan pesisir pantai diuji lapangan pada kelas eksperimen, sedangakn pada kelas kontrol pembelajaran seperti biasa. Proses pembelajaran dilakukan selama dua kali pertemuan. Hasil belajar siswa pada pembelajaran di kelas eksperimen memperoleh skor N-gain sebesar 0,43 dengan kriteria sedang sedangkan di kelas kontrol memperoleh skor N-gain sebesar 0,29 dengan kriteria rendah. Dengan demikian, modul fisika pokok bahasan suhu dan kalor berwawasan lingkungan pesisir pantai memiliki kriteria efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar pada pokok bahasan suhu dan kalor. Modul fisika pokok bahasan suhu dan kalor berwawasan lingkungan pesisir pantai di SMK Perikanan dan Kelautan Puger mendapat respon siswa sebesar 86,11 % dengan kriteria sangat positif. Dengan demikian, modul yang dikembangkan dikatakan praktis dan mudah untuk digunakan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah menghasilkan modul fisika pokok bahasan suhu dan kalor berwawasan lingkungan pesisir pantai berupa produk yang valid berdasarkan penilaian ahli dan pengguna, produk yang efektif didasarkan pada peningkatan hasil belajar siswa, dan produk yang praktis dan mudah berdasarkan respon positif siswa.