Show simple item record

dc.contributor.advisorSUNARDI
dc.contributor.advisorYUDIANTO, Erfan
dc.contributor.authorFAJAR, Fahmi Alan
dc.date.accessioned2019-09-23T08:31:55Z
dc.date.available2019-09-23T08:31:55Z
dc.date.issued2019-09-23
dc.identifier.nim150210101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92921
dc.description.abstractEtnomatematika merupakan penggabungan dari dua kata yakni etno dan matematika. Etno menunjuk pada suatu budaya atau kelompok masyarakat sosial, sedangkan matematika adalah ilmu yang mempelajari mengenai bilangan dengan operasinya yang mengandung kebenaran serta aturan tertentu dalam penyelesaiannya, yang penerapannya banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Etnomatematika adalah penerapan ilmu matematika dalam kehidupan berbudaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan etnomatematika pembuatan kerajinan tangan anyaman bambu di desa Gintangan Banyuwangi. Hal-hal yang didapatkan pada penelitian ini diubah dalam bentuk bahan ajar geometri yakni Paket Soal Tes dengan topik Etnomatematika. Penelitian ini dilakukan di desa Gintangan Banyuwangi terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai pengrajin anyaman maupun ataupun mandor pengrajin anyaman. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh beberapa etnomatematika pada aktivitas yang digunakan oleh pengrajin anyaman yakni aktivitas menghitung, mengukur, dan mendesain. Etnomatematika pada aktivitas menghitung muncul saat petani menentukan waktu pengeringan rautan bambu untuk membuat anyaman dan menentukan jumlah rautan bambu dari masingmasing kerajinan tangan anyaman bambu diantaranya kukusan, ereg, tenong, dan nyiru. Pada aktivitas-aktivitas tersebut tampak konsep matematika yaitu perbandingan. Etnomatematika pada aktivitas mengukur muncul saat petani menentukan tebal/tipisanya rautan bambu untuk anyaman kukusan, ereg, tenong, dan nyiru. Pengrajin anyaman mengukur dengan menggunakan meteran. Pada aktivitas-aktivitas tersebut tampak konsep matematika yaitu pengukuran. Etnomatematika pada aktivitas mendesain muncul saat pengrajin anyaman bambu membuat pola anyaman. Saat pengaturan pola anyaman bambu tampak pola anyaman bambu yang digunakan yakni berbentuk bangun datar persegi dan persegi panjang. Hasil penelitian ini akan dibuat produk bahan ajar geometri berupa paket soal tes. Pokok bahasan yang akan diangkat yakni indikator-indikator yang dapat teramati dengan baik dan bisa diterapkan dalam perhitungan serta konsep matematika. Pada Paket Soal Tes ini diangkat pokok bahasan yakni perbandingan senilai, serta bangun datar. Soal dan penjelasan yang dibuat merupakan aplikasi atau penerapan dari etnomatematika pembuatan kerajinan tangan anyaman bambu. Aktivitas yang akan diterapkan terfokuskan pada aktivitas menentukan jumlah rautan bambu, dan menentukan pola anyaman bambu yang dihasilkan. Paket soal tes yang dihasilkan menggambarkan beberapa etnomatematika pada aktivitas pengrajin anyaman bambu yang menggunakan konsep matematika dalam aktivitas membuat anyaman dari bambu. Aktivitas yang pertama adalah menentukan jumlah rautan bambu yang akan digunakan untuk membuat anyaman bambu kukusan, ereg, tenong, dan nyiru. Soal yang dibuat akan berhubungan dengan konsep perbandingan senilai. Aktivitas kedua adalah penentuan pola anyaman bambu. Pada aktivitas tersebut, akan dibuat soal yang akan dihubungkan dengan konsep bangun datar persegi dan persegi panjang. Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa etnomatematika pada aktivitas-aktivitas tersebut, akan disajikan ke dalam bentuk soal yang tertera dalam bahan ajar geometri berupa paket soal tes pada lampiran.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectETNOMATEMATIKAen_US
dc.subjectKERAJINAN TANGANen_US
dc.subjectANYAMAN BAMBUen_US
dc.subjectMASYARAKAT OSINGen_US
dc.subjectBAHAN AJAR GEOMETRIen_US
dc.titleEtnomatematika Pembuatan Kerajinan Tangan Anyaman Bambu Masyarakat Osing di Desa Gintangan sebagai Bahan Ajar Geometrien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record