dc.description.abstract | Pembelajaran fisika sebagai ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam
yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Sesuai
dengan kurikulum 2013 yang berlaku di SMA saat ini menuntut untuk
menumbuhkan kemampuan bersikap ilmiah, bekerja, kemampuan berpikir kritis
dan berkomunikasi. Kemampuan berpikir yang baik itu terjadi ketika siswa tidak
hanya mampu menguasai isi setiap mata pelajaran yang dipelajarinya, tetapi juga
disertai dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Pada proses pembelajaran
ada beberapa permasalahan yang dapat dialami oleh guru sesuai dengan fakta
yang ada dilapangan pada umumnya, misalkan tentang kesulitan siswa memahami
fisika, kurangnya kegiatan praktikum, bahan ajar yang digunakan dan kemampuan
siswa dalam berpikir kritis. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada
guru fisika kegiatan praktikum jarang dilaksanakan dengan kendala kurang
tersedianya alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum. Pada kegiatan
praktikum masih menggunakan laboratorium langsung. Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang digunakan dalam praktikum dibuat sendiri oleh guru dan LKS
pegangan siswa.
Strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu
dengan melakukan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan
produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis scientific approach
berbantuan virtual laboratory untuk melatih kemampuan berpikir kritis. Desain
penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur
penelitian dan pengembangan menurut Nieveen (2006). Adapun tahapan dari
penelitian dan pengembangan menurut Nieveen (2006) meliputi : (1) Preliminary
research, (2) Prototyping stage, dan (3) Assesment stage (summative evaluation).
Desain penelitian yang digunakan pada tahapan assesment stage terhadap produk
yang dikembangkan menggunakan one group pretest-posttest design untuk
mengetahui keefektifan LKS yang dikembangkan.
Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis scientific approach berbantuan virtual
laboratory untuk melatih kemampuan berpikir kritis memperoleh hasil validasi
ahli mendapatkan persentase validasi 81,67% dengan kriteria validasi sangat valid
atau dapat digunakan dengan sedikit revisi agar LKS yang diuji cobakan lebih
sempurna. Selanjutnya, pada validasi pengguna mendapatkan persentase validasi
95,31% dengan kriteria validasi sangat valid atau dapat digunakan tanpa revisi.
Uji coba lapangan dilakukan pada siswa SMA Negeri 4 Jember kelas XI MIPA 3
semester genap tahun ajaran 2018/2019, dengan spesifikasi jumlah siswa
sebanyak 36 siswa. Waktu yang digunakan dalam uji coba produk adalah 4 kali
pertemuan. Pada uji coba lapangan ini, diperoleh 2 data yaitu data hasil tes
kemampuan berpikir kritis dari pretest-posttest untuk menunjukkan keefektifan
LKS berbasis scientific approach berbantuan virtual laboratory dan data hasil
angket respon siswa untuk menunjukkan kepraktisan LKS berbasis scientific
approach berbantuan virtual laboratory.
Data hasil tes kemampuan berpikir kritis diperoleh melalui posttest yang
dilakukan pada saat sesudah kegiatan pembelajaran menggunakan LKS berbasis
scientific approach berbantuan virtual laboratory. Nilai rata-rata posttest 78,33
dengan nilai rata-rata ketercapaian tiap indikator: (1) interpretasi, rata-rata nilai
posttest 92,36. (2) analisis, rata-rata nilai posttest 55,55. (3) eksplanasi, rata-rata
nilai posttest 60,41. (4) inferensi, rata-rata nilai posttest 88,19. (5) evaluasi, ratarata nilai posttest 99,30. Pada indikator interpretasi, analisis dan evaluasi termasuk
dalam kategori sangat baik dengan jumlah 35, 25 dan 26 siswa, indikator analisis
dan eksplanasi termasuk dalam kategori kurang baik dengan jumlah 23 dan 19
siswa. Data hasil angket respon siswa digunakan untuk menilai kepraktisan LKS
dengan persentase sebesar 87,18% dengan kategori sangat praktis. | en_US |