Etnomatematika Pada Aktivitas Pasca Panen Tembakau Masyarakat Pendalungan Dan Penerapannya Sebagai Lembar Kerja Peserta Didik
Abstract
Etnomatematika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari matematika
dalam budaya. Etnomatematika dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan
oleh masyarakat dalam suatu kelompok atau suku tertentu mengenai aktivitas
menghitung, mengukur, menimbang, menyortir, pengkodean, mengelompokkan,
menyimpulkan, dan pemodelan. Etnomatematika dapat digunakan sebagai bahan
rujukan untuk menyusun soal pemecahan masalah kontekstual, namun
etnomatematika berbeda dengan pembelajaran kontekstual. Hal ini karena pada
etnomatematika terdapat ciri khas yang mendominasi yaitu “budaya” yang tidak
terdapat pada pembelajaran kontekstual biasa. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan hasil eksplorasi etnomatematika aktivitas pasca panen
petani tembakau masyarakat Pendalungan serta membuat produknya dalam
bentuk lembar kerja peserta didik.
Penelitian ini dilakukan di desa Jenggawah Jember dan desa Ajung Jember
terhadap masyarakat Pendalungan yang berprofesi sebagai petani tembakau.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh beberapa etnomatematika pada aktivitas
yang digunakan oleh petani tembakau yakni aktivitas menghitung, aktivitas
mengukur, dan aktivitas mendesain. Etnomatematika menghitung muncul pada
aktivitas petani pada proses pengeringan, dimana petani mampu menghitung
lamanya waktu pengeringan daun tembakau. Pada proses fermentasi daun
tembakau etnomatematika menghitung juga muncul pada perhitungan lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi. Etnomatematika mengukur muncul
pada proses penyundukan, petani telah mampu memperkirakan panjang tali yang
dibutuhkan untuk setiap 40 lembar daun tembakau yang disujen. Tali yang
dibutuhkan yaitu rata-rata 2,5 meter. Petani juga mampu memperkirakan jarak
antar daun ketika direntang ditali agar tidak terlalu dekat atau terlalu jauh
menggunakan acuan jari, rata-rata jarak tersebut 5cm. Aktivitas mendesain
muncul pada proses pembuatan pola tempat pengeringan daun tembakau yang
telah dibuat oleh petani. Tempat pengeringan daun tembakau disusun sesuai
kebutuhan petani untuk proses pengeringan.
Produk hasil penelitian ini adalah bahan ajar berupa lembar kerja peserta
didik. Pokok bahasan yang diangkat yakni indikator-indikator yang dapat teramati
dengan baik dan bisa diterapkan dalam perhitungan serta konsep matematika.
Pada lembar kerja peserta didik ini diangkat pokok bahasan yang paling banyak
muncul setelah penelitian yakni perbandingan senilai dan berbalik nilai. Soal dan
penjelasan yang dibuat merupakan aplikasi atau penerapan dari etnomatematika
pada aktivitas pasca panen tembakau masyarakat Pendalungan.
Lembar kerja peserta didik yang dihasilkan menggambarkan beberapa
etnomatematika pada aktivitas pasca panen tembakau masyarakat Pendalungan
yang menggunakan konsep matematika dalam aktivitas bertani. Aktivitas yang
diterapkan terfokuskan pada aktivitas penyundukan, pembuatan pola pengeringan,
proses fermentasi, dan sortasi daun tembakau. Aktivitas yang pertama yaitu
mengamati. Soal yang dibuat berhubungan dengan konsep perbandingan senilai
dalam menentukan kebutuhan bambu dan lamanya waktu penyundukan daun
tembakau. Aktivitas kedua adalah kegiatan menanya yang berkaitan dengan
proses sortasi daun tembakau. Pada aktivitas ini yang dibuat berhubungan dengan
perbandingan berbalik nilai. Aktivitas ketiga adalah mencoba. Pada aktivitas ini
dibuat soal yang berhubungan dengan konsep perbandingan senilai yang berkaitan
dengan pembuatan pola pengeringan daun tembakau. Aktivitas keempat adalah
menganalisis yang berkaitan dengan proses fermentasi daun tembakau. Pada
aktivitas ini dibuat soal yang berhubungan dengan konsep perbandingan berbalik
nilai. Lembar kerja peserta didik yang telah disusun dan dikonsultasikan kepada
pembimbing selanjutnya dilakukan validasi oleh dua dosen pendidikan
matematika Universitas Jember. Hasil validasi adalah yang artinya
Lembar Kerja Peserta Didik bernilai valid.