Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Pokok Bahasan “Pelestarian Makhluk Hidup
Abstract
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menawarkan
bagi guru berbagai kemudahan dalam pembelajaran. Kecanggihan teknologi yang
ada dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai sarana pembelajaran yang efektif dan
efisien. Pada buku siswa materi IPA kelas IV terdapat KD 3.8 Menjelaskan
pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya. Materi IPA disajikan secara terintegrasi pada mata pelajaran
lainnya dalam balutan tema. Hal tersebut menjadikan materi IPA yang dipaparkan
kurang mendalam sehingga siswa kurang memahami materi secara eksplisit.
Media yang disarankan pada buku guru berupa gambar sudah sesuai, akan tetapi
tingkat interaksi antara guru dan siswa kurang sehingga membuat guru
mendominasi pembelajaran dan siswa menjadi pasif. Berdasarkan masalah
tersebut untuk memudahkan siswa memahami materi maka perlu adanya
suplemen media pendukung agar pembelajaran menjadi menyenangkan, menarik
perhatian, serta mengatasi keterbatasan ruang dan waktu sehingga pembelajaran
tercapai secara maksimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
yaitu “bagaimanakah proses dan hasil pengembangan multimedia pembelajaran
interaktif berbasis flash pokok bahasan “Pelestarian Makhluk Hidup” yang valid,
efektif dan menarik untuk meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV DI sdn
Patrang 01 Jember?”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan menghasilkan produk
berupa multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash pokok bahasan
“Pelestarian Makhluk Hidup” yang valid, efektif dan menarik untuk
meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV di SDN Patrang 01 Jember Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
model penelitian pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall. Penelitian ini terdiri
dari 8 tahap, yaitu: (1) penelitian pendahuluan; (2) perencanaan dan
pengembangan produk; (3) pengembangan desain produk awal; (4) validasi desain
produk; (5) revisi desain produk awal; (6) uji coba penggunaan; (7) revisi desain
produk; dan (8) uji coba keefektifan. Tahap produksi massal dan desiminasi
produk tidak dilakukan karena keterbatasan kemampuan, biaya, dan waktu
penelitian.
Hasil analisis data validasi media pembelajaran oleh validator mendapat
rerata skor sebesar Va 4,61 dengan persentase kelayakan media sebesar 92,2%
menunjukkan hasil yang baik dan valid. Tingkat validitas yang telah dilakukan
oleh validator mencapai 92,2% dengan kategori sangat layak. Hal tersebut
menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran “Pelestarian Makhluk Hidup” yang
dikembangkan valid dan layak untuk digunakan sebagai media dalam kegiatan
pembelajaran.
Hasil pengembangan media dilihat dari persentase kelayakan multimedia
pembelajaran, persentase banyaknya siswa yang mencapai nilai KKM, serta
respons positif yang diberikan siswa terhadap multimedia pembelajaran yang
dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase banyaknya siswa
yang mendapatkan nilai tuntas sebesar 89,28% atau dengan interpretasi sangat
baik, serta rata-rata total persentase respons positif yang diberikan oleh siswa
terhadap multimedia pembelajaran sebesar 95,32% atau dengan kategori sangat
baik. Selain itu hasil analisis perbandingan nilai skor pretest dan postest yang
menunjukkan kenaikan nilai yang diperoleh siswa. Berdasarkan hasil perhitungan
dapat diketahui nilai rata-rata pretest sebesar 58,64 sedangkan rerata postest 81,50
dari selisih rerata tersebut dapat diketahui kenaikan sebesar 22,86.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia
pembelajaran interaktif berbasis flash pokok bahasan “Pelestarian Makhluk
Hidup” valid, efektif dan menarik serta sangat layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran oleh guru sehingga dapat membantu dalam pencapaian
tujuan pembelajaran secara maksimal.