Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Tema Cita-citaku di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi
Abstract
Kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan pada ranah kognitif, tetapi juga menekankan ranah afektif dan psikomotor. Guru kelas IV di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi hanya menerapkan metode tanya jawab dan penugasan, sehingga kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Peneliti mencoba untuk menerapkan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran tema Cita-citaku untuk mengatasi masalah tersebut.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu rumusan masalah mayor “adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV tema cita-citaku di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019” rumusan masalah minor (1) “adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap penilaian ranah kognitif pada siswa kelas IV tema cita-citaku di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019”; (2) “ adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap penilaian ranah afektif pada siswa kelas IV tema cita-citaku di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019”; (3) “adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap penilaian ranah psikomotor pada siswa kelas IV tema cita-citaku di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV tema cita-citaku di SDN 4 Singotrunan Bnayuwangi.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sebenarnya/ True Eksperiment dengan pola pretest-posttest control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA (32 siswa) dan IVB (32 siswa). Sebelum diberikan perlakuan, dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan data nilai UTS. Nilai signifikansi yang dihasilkan pada uji homogenitas menggunakan SPSS versi 20 adalah 0,734. Dinyatakan homogen karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05. Dilakukan undian untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan diperoleh hasil bahwa kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan data yang dianalisis yaitu beda nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan teknik analisis uji-t. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 0,95 dengan db = 62, sehingga diperoleh nilai ttabel yaitu 2,000. Hasil penghitungan uji-t pada rata-rata ketiga ranah hasil belajar yaitu thitung > ttabel (7,995 > 2,000), pada ranah kognitif yaitu thitung > ttabel (4,220 > 2,000), pada ranah afektif yaitu (5,462 > 2,000) dan pada ranah psikomotor yaitu thitung > ttabel (4,388 > 2,000), sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (H0) ditolak.
Dilakukan perhitungan uji keefektifan relatif (ER) untuk mengetahui efektifitas dari penerapan model pembelajaran inkuiri. Hasil perhitungan ER untuk hasil belajar yang mencakup tiga ranah adalah sebesar 59,4 % dengan kategori sedang, pada ranah kognitif memiliki ER sebesar 44,3% dengan kategori sedang, pada ranah afektif memiliki ER sebesar 65% dengan kategori tinggi, dan pada ranah psikomotor memiliki ER sebesar 58,7% dengan kategori sedang.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa kelas eksperimen IVA pada saat pembelajaran menerapkan model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan kelas kontrol IVB yang tidak menerapkan model pembelajaran inkuiri sehingga ada pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV tema Cita-citaku di SDN 4 Singotrunan Banyuwangi.
Saran dalam penelitian ini, yaitu bagi pihak sekolah model pembelajaran inkuiri dapat menjadi masukan memperbaiki kualitas dan mutu pembelajaran, bagi guru diharapkan menjadi model pembelajaran yang inovatif dan bagi peneliti lain dapat menambah wawasan dan memberikan hasil yang lebih baik.