Penerapan Algoritma Sweep untuk Penyelesaian Open Vehicle Routing Problem pada Kasus Distribusi Produk
Abstract
Kebutuhan hidup manusia ada bermacam-macam. Letak geografis tempat tinggal memungkinkan beberapa kebutuhan manusia sulit terpenuhi. Kondisi ini dimanfaatkan oleh beberapa pelaku ekonomi untuk membuka usaha di berbagai wilayah atau menawarkan jasa pengiriman barang pemenuh kebutuhan. Para pelaku ekonomi pada umumnya memiliki tempat produksi yang terpusat di suatu wilayah kemudian barang hasil produksi didistribusikan ke berbagai wilayah tersebut. Proses ini memerlukan biaya. Biaya tersebut perlu diminimalisir untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Permasalahan tentang minimalisir biaya pendistribusian termasuk dalam VRP (Vehicle Routing Problem).
Permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku ekonomi memiliki kondisi yang beragam. Salah satu permasalahan ini yaitu terdapat perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki kendaraan untuk pendistribusian produk dari pabrik ke sejumlah cabang perusahaan atau jumlah kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Alternatif yang dapat dipilih dalam kondisi tersebut yaitu menggunakan kendaraan sewa. Penggunaan kendaraan sewa berarti kendaraan tidak harus kembali ke depot (perusahaan) setelah pendistribusian produk ke para pelanggan. Permasalahan ini termasuk dalam OVRP (Open Vehicle Routing Problem).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan solusi OVRP pada pendistribusian produk dengan menerapkan algoritma sweep. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data distribusi produk PT. Ciomas Adisatwa dari penelitian Kusumawardani dan Sari (2017). Data ini terdiri atas sebuah depot dan 21 pelanggan. Data yang digunakan terdapat enam kriteria yang meliputi lokasi depot dan pelanggan, jumlah permintaan setiap pelanggan, jarak antara setiap lokasi, kapasitas kendaraan, estimasi konsumsi bahan bakar pada kendaraan, serta biaya operasional kendaraan.
Penelitian dilakukan dengan menerapkan dua jenis metode sweep yaitu forward sweep dan backward sweep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari penerapan dua metode yang berbeda dihasilkan kombinasi pelanggan yang berbeda serta total biaya distribusi yang berbeda. Penerapan metode forward sweep pada data distribusi produk PT. Ciomas Adisatwa dengan 21 pelanggan menghasilkan tiga buah klaster dengan rute sejauh 166,61 km dengan total biaya distribusi sebesar Rp1.641.618,50, sedangkan penerapan metode backward sweep menghasilkan tiga buah klaster dengan rute sejauh 185,91 km dengan total biaya distribusi sebesar Rp1.658.023,50. Dari kedua solusi ini diketahui bahwa solusi dari penerapan metode forward sweep merupakan solusi yang paling optimal.