Pembentukan Subjektivitas Buruh Di Dalam Pabrik: Etnografi Buruh Perempuan Di Jember
Abstract
Jember merupakan salah satu pusat pertanian dan pekebunan di Indonesia.
Dimana masih banyaknya pertanian dan pekebunan yang aktif di Jember. Salah
satu pertanian yang berkembang di Jember adalah kedelai edamame. PT Mitratani
Dua Tujuh yang mengembangkan hasil pertanian kedelai edamame. Membuat
pabrik ini dapat mengekpor produk kedelai edamamenya keberbagai negara.
Tidak lepas dari itu komponen yang terpenting didalam pabrik adalah buruh yang
bekerja untuk membuat produk tersebut. Kebanyakan buruh yang bekerja didalam
pabrik adalah buruh perempuan. Buruh perempuan ini merupakan basic stuctur
yang penting agar proses produksi dapat berjalan. Dimana untuk dapat memenuhi
kebutuhan pasar lokal dan internasional, pabrik harus membentuk buruh
perempuannya agar proses produksi berjalan dengan sempurna. Artinya syaratsyarat dalam membuat produk harus sesuai dengan ketentuan yang telah
ditentukan oleh pasar.
Disisi lain pabrik mulai menanam pendekatan secara ideologis kepada
buruh perempuannya. Pendekatan secara ideologis ini diharapkan mampu
membuat buruh perempuan terus menjalankan proses produksi dalam durasi yang
panjang. Artinya buruh perempuan ini terus mau bekerja untuk pabrik. Maka
untuk itu pembentukan subjektivitas buruh perempuan ini bertujuan agar buruh
dapat menjalankan proses produksi sebagai kebiasaan yang telah buruh
perempuan lakukan.
Lalu pada tahap ini juga buruh perempuan yang ada didalam pabrik tidak
melakukan perlawanan kepada pabrik. Hal ini dapat dilihat dari buruh perempuan
yang berada di pabrik tidak bersatu atau menjadi sebuah serikat pekerja di pabrik
tersebut. Hal ini yang menguntungkan bagi pabrik karena buruh perempuan akan diatur dan diperlakukan sesuai dengan proses produksi yang berlangsung. Dimana
dalam proses produksi, buruh perempuan bekerja dengan berat.
Untuk dapat memaparkan bagaimana pabrik membentuk buruh perempuan
sesuai keinginan pabrik. Maka peneliti menggunakan analisis teoritik untuk
menjelaskannya dengan teori fetisme komoditas dan teori aparatus ideologis.
Teori fetisme komoditas ini menganalisis sejauh mana pabrik dapat mencari
keuntungan melalui proses produksi didalam pabrik. Lalu teori aparatus ideologis
ini menganalisis buruh perempuan melalui pendekatan-pendekatan secara
ideologis. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah etnografi yang
didalamnya menceritakan keseharian buruh perempuan selama berada didalam
pabrik maupun saat buruh perempuan ini berada diluar pabrik. Subjek yang akan
diteliti adalah beberapa buruh perempuan yang bekerja dipabrik tersebut. Dengan
kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti salah satunya kebutuhan ekonomi.
Sementara itu untuk pengumpulan data dilakukanlah cara observasi, wawancara
dan dokumentasi yang kemudian dilakukan analisis mendalam untuk dibuktikan
kebenarannya dalam penelitian.