dc.description.abstract | Fitoestrogen merupakan suatu senyawa yang bersifat estrogenik yang
berasal dari tumbuhan. Fitoestrogen dapat digolongkan menjadi isoflavon dan
lignan. Isoflavon merupakan salah satu jenis senyawa flvonoid yang banyak
dijumpai pada kedelai. Kedelai hitam memiliki kandungan fenolik, tanin,
antosianin dan isoflavon serta aktivitas antioksidan lebih tinggi dibanding kedelai
kuning. Kedelai hitam memiliki kandungan flavonoid 6 kali lebih banyak
dibanding kedelai kuning. Kandungan total flavonoid kedelai hitam (2,57) dan
kuning (0,41) serta memiliki aktivitas antioksidan 15 kali lebih tinggi. Dengan
kandungan flavonoid yang tinggi tersebut, kedelai hitam dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu sumber fitoestrogen dari luar tubuh yang berpengaruh terhadap
sistem reproduksi betina.
Salah satu organ reproduksi betina yang dapat dipengaruhi oleh
fitoestrogen adalah ovarium. Ovarium berfungsi sebagai penghasil sel telur dan
menghasilkan hormon reproduksi yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen
berperan dalam merangsang perkembangan kelenjar mamae, merangsang siklus
estrus dan persiapan uterus untuk implantasi. Sedangkan progesteron berperan
dalam mengatur siklus menstruasi. Produksi estrogen dapat berkurang akibat
menopause dan ovariektomi. Penurunan kadar estrogen dalam tubuh
menyebabkan perubahan fisiologis pada sistem reproduksi betina. Oleh sebab
itu, diperlukan asupan hormon estrogen dari luar tubuh, dalam hal ini fitoestrogen
dari kacang-kacangan dapat dimanfaatkan untuk menggantikan peran estrogen
endogen. Mekanisme kerja fitoestrogen dalam jaringan adalah dengan berikatan
pada reseptor estrogen. Penelitian dilakukan di Laboratorium Zoologi dan Laboratorium Botani
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Jember. Pada penelitian ini digunakan 30 ekor mencit (Mus musculus) strain
Swiss Webster ovariektomi unilateral yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan
yaitu: kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan
dosis 1 (0,21 g/ml/hari), kelompok perlakuan dosis 2 (0,42 g/ml/hari), dan
kelompok perlakuan dosis 3 (0,63 g/ml/hari). Ekstrak tepung kedelai hitam
diberikan diberikan secara gavage. Perlakuan dilakukan selama 10 hari.
pembuatan preparat histologi ovarium dengan metode parafin dan pewarnaan
Haemotoxylin Eosin. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop yang
meliputi jumlah folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder dan folikel de
Graaf. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan uji One
Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 99 % atau α = 0,01 untuk mengetahui
pengaruh dosis dan pengaruh lama perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Duncan
untuk melihat beda nyata antar kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian,
pemberian ekstrak tepung kedelai hitam pada mencit ovariektomi unilateral
cenderung dapat meningkatkan rata-rata jumlah folikel primordial, folikel primer,
folikel sekunder dan folikel de Graaf. | en_US |