Estimasi State Of Charge Pada Baterai Vrla (Valve-Regulated Lead Acid) Dengan Metode Polynomial Regression
Abstract
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang berperan penting dalam
kemajuan peradaban manusia. Selama ini persediaan energi listrik umumnya
dipasok dari sumber-sumber energi fosil. Namun demikian, dengan terjadinya krisis
energi listrik banyak pihak yang mencari alternatif baru dalam penyediaan sumber
energi terutama berasal dari sumber energi terbarukan. Untuk mendukung penyedia
energi tersebut, penyimpanan energi menjadi sangat penting untuk menyediakan
pasokan yang handal dan kontinyu dalam waktu yang relatif lama, salah satunya
adalah baterai.
Jenis baterai yang digunakan pada kehidupan sehari-hari bermacam-macam,
seperti baterai Lead Acid, lithium ion, nikel cadmium, nikel metal hydride dan
lain-lain. Jenis baterai sangat berpengaruh pada kapasitas energinya karena
perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh baterai. Baterai mempunyai kapasitas
yang terbatas sehingga harus dilakukan pengisian ulang agar bisa berfungsi dengan
baik. Oleh karena itu diperlukan peramalan kapasitas baterai agar diketahui kapan
waktunya untuk mengisi ulang baterai atau bahkan menggantinya.
Operasi baterai yang efisien berkorelasi langsung dengan keakuratan estimasi
State of Charge (SOC). State of Charge (SOC) didefinisikan sebagai presentase sisa
kapasitas baterai yang tersisa. Banyak penelitian yang bekerja terus menerus untuk
meningkatkan masa hidup dengan perkiraan kapasitas baterai yang akurat.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengestimasi state of charge pada
baterai VRLA serta mengetahui perbandingan hasil estimasi SOC pengukuran
dengan perhitungan pada baterai VRLA. Untuk software mencari polynomial regreesion yaitu menggunakan software matlab dengan input nilai tegangan dan
perhitungan SOC.
Dari penelitian yang telah dilakukan pada baterai VRLA berkapasitas 3 Ah, 5
Ah dan 7 Ah dapat diketahui bahwa nilai estimasi SOC pada baterai VRLA
didapatkan dari hasil pengukuran dan perhitungan, sehingga diperoleh nilai SOC
terhadap waktu. Pada baterai 3 Ah dengan kondisi SOC baterai sebesar 80% dapat
bertahan 5.2 jam, dengan kapasitas yang tertera pada name plate sebesar 3 Ah dan
kapasitas riil baterai sebesar 2,05 sehingga kapasitas baterai mengalami penurunan
sekitar 31,97%. Pada baterai 5 Ah dengan kondisi SOC baterai sebesar 80% dapat
bertahan 6.45 jam, dengan kapasitas yang tertera pada name plate sebesar 5 Ah dan
kapasitas riil baterai sebesar 4,21 Ah sehingga kapasitas baterai mengalami
penurunan sekitar 15,8%. Dan pada baterai 7 Ah dengan kondisi SOC baterai
sebesar 80% dapat bertahan 7.2 jam, dengan kapasitas yang tertera pada name plate
sebesar 7 Ah dan kapasitas riil baterai sebesar 6,55 Ah sehingga kapasitas baterai
mengalami penurunan sekitar 6,43%.
Dari penelitian juga diketahui bahwa performa dari fungsi polynomial
regression jika dilakukan secara terpisah memiliki hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan cara digabungkan, karena batas tegangan maksimum pada
setiap baterai yang berberda sehingga hasil SOC juga berbeda. Ketika
penggabungan ketiga baterai diperoleh polynomial regression dengan nilai error
persen sebesar 12,02%, sedangkan polynomial regression kapasitas baterai 3 Ah, 5
Ah dan 7 Ah masing-masing memiliki nilai error persen sebesar 1,38%, 1,60% dan
1,06%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]