Implementasi Safe Action dan Unsafe Action Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Auditorium Universitas Jember

Abstract

Pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik jika kualitas, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia juga baik, termasuk sumber daya manusia keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Data menunjukan bahwa di dunia sekitar 2,78 juta kematian pertahun. 374 juta kasus cidera dan penyakit akibat kecelakaan kerja non-fatal setiap tahun yang mengakibatkan hilangnya waktu kerja (ILO, 2017). Provinsi Jawa timur masih tergolong besar yakni mencapai 6.304. Sedangkan dalam Kabupaten Jember sendiri angka kecelakaan kerja disetiap tahun meningkat mulai dari 2005 sampai 2013 berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember pada tahun 2011 terjadi 92 jumlah kejadian dengan jumlah korban 192 orang, pada tahun 2012 terdapat 294 jumlah kejadian dengan jumlah korban 253 orang, dan pada tahun 2013 terdapat 296 jumlah kejadian dengan jumlah korban 298 orang (Disnakertrans Jember 2015). Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah kegagalan (human failure) dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, seperti: tindakan tanpa kualifikasi dan otoritas, kurang atau tidak menggunakan perlengkapan perlindungan diri, kegagalan dalam menyelamatkan peralatan, dan lain sebagainya. Dalam proyek akhir ini penelitian di tunjukan pada proyek pembangunan auditorium universitas jember, dalam penelitian meninjau dari segi unsafe action dan safe action yang dilakukan oleh pekerja yang bekerja pada proyek tersebut, dalam observasi dilakukan kurang lebih satu bulan untuk pengambilan data yang meninjau tentang penerapan pemakaian alat pelindung diri (APD) serta tingkah laku yang dilakukan oleh pekerja dan pengambilan data disesuaikan dengan jadwal pekerjaan yang telah ditentukan, kemudian setelah data didapatkan data akan direkapitulasi dengan rumus unsafe action index dan didapatkan angka setiap item