dc.description.abstract | Karya sastra dapat digunakan untuk mengembangkan karakter anak. Sastra yang ditujukan untuk anak-anak disebut sastra anak. Sastra anak terdiri atas berbagai jenis. Salah satunya adalah dongeng Si Kancil karya Kak Thifa yang bisa digunakan sebagai alternatif materi ajar. Salah satu unsur penyusun karya sastra anak adalah unsur intrinsik yang terdiri dari alur, tokoh, penokohan, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa. Tetapi, dalam penelitian ini hanya akan memfokuskan pada analisis tokoh, penokohan, latar, tema, dan amanat. Kajian mengenai dongeng dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran sastra di SD. Hal tersebut terdapat dalam Kurikulum 2013 edisi revisi 2017, kelas 4 KD 3.5 dan KD 4.5.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah unsur intrinsik yang terdapat dalam buku Dongeng Si Kancil dan Sahabat-sahabatnya karya Kak Thifa?; 2) Bagaimanakah pemanfaatan buku Dongeng Si Kancil dan Sahabat-sahabatnya karya Kak Thifa sebagai alternatif materi ajar di Sekolah Dasar?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan unsur intrinsik yang terdapat dalam buku Dongeng Si Kancil dan Sahabat-sahabatnya karya Kak Thifa; 2) untuk mendeskripsikan pemanfaatan analisis unsur intrinsik buku Dongeng Si Kancil dan Sahabat-sahabatnya karya Kak Thifa sebagai alternatif materi ajar di Sekolah Dasar.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dan sumber data yang digunakan adalah buku Dongeng Kancil dan Sahabat-sahabatnya Karya Kak Thifa, silabus, buku guru, dan buku siswa kurikulum 2013 edisi revisi 2017 kelas 4 SD semester 1 sebagai bahan rujukan pemanfaatan hasil penelitian.
Analisis unsur intrinsik dilakukan terhadap 6 cerita dalam buku Dongeng Si Kancil dan Sahabat-sahabatnya. Watak dari tokoh utama dalam 6 cerita tersebut berbeda-beda, seperti cerita Babi dan Pak Petani memiliki tokoh seorang Petani yang penakut, suka bersimpati, penolong, dan pemaaf. Cerita Si Monyet yang Usil memiliki tokoh Monyet yang usil. Cerita Menghindari Pemburu memiliki tokoh Rangkong yang baik. Cerita Gurita Belajar Membaca memiliki tokoh Bintang Laut yang malas dan berubah menjadi rajin. Cerita Monyet Makan Tomat memiliki tokoh Monyet yang penakut dan penolong. Cerita Menjebak Pemburu memiliki tokoh Kancil yang cerdik dan penolong. Watak dari tokoh tambahan juga beragam yaitu Ibu babi dan ketiga anaknya, Kelomang, Penyu, Tupai, Pipit, Gurita, Pak Pari, Kancil, Pak Domba, Gagak, Rusa, Beruang, Musang yang memiliki watak baik sedangkan tokoh tambahan pemburu memiliki watak yang jahat. Setiap cerita memiliki tema yang beragam meliputi tema lingkungan, dan tema kebiasaan. Latar dalam 6 cerita tersebut beragam meliputi tempat, latar waktu, dan latar suasana yang ada di dalam cerita. Terdapat 3 cerita yang memiliki 3 latar lengkap dan 3 cerita yang tidak memiliki latar yang lengkap. Cerita tersebut mengandung karakter dan perilaku positif yang dapat diteladani misalnya saling tolong-menolong. Karakter atau perilaku positif tersebut biasanya disampaikan dalam amanat. Selanjutnya, dongeng yang dikaji serta hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi ajar di Sekolah Dasar yaitu di kelas 4 pada KD 3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya) serta KD 4.5 Mengomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan semester 1 tema 4 berbagai pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat diberikan adalah 1) bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif materi ajar di sekolah dasar khususnya dalam materi unsur intrinsik; 2) bagi pihak sekolah, hendaknya pihak sekolah mendokumentasikan hasil penelitian untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai unsur intrinsik; 3) bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebagai pertimbangan untuk mengadakan penelitian sejenis, yaitu meneliti struktur unsur intrinsik dari karya yang berbeda | en_US |