Show simple item record

dc.contributor.advisorASYIAH, Iis Nur
dc.contributor.advisorIQBAL, Mochammad
dc.contributor.authorSYAHPUTRA, Akbar
dc.date.accessioned2019-09-09T08:29:09Z
dc.date.available2019-09-09T08:29:09Z
dc.date.issued2019-09-09
dc.identifier.nim150210103095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92676
dc.description.abstractKajian etnoagronomi menjadi penting sebagai dasar perencanaan dan pengambilan kebijakan pengembangan potensi pertanian dalam meningkatkan nilai produksi dengan mempertahankan aspek konservasi sebagai kearifan lokal di dalamnya, serta merupakan solusi atas permasalahan yang diakibatkan oleh revolusi hijau. Kabupaten Situbondo adalah salah satu wilayah usaha pertanian yang turut andil dalam kebijakan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) tentang kawasan pengembangan potensi pertanian lokal dan industri pertanian, dengan pengelolaan komponen agroekosistem yang masih didasarkan atas kearifan lokal masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun. Kearifan lokal masyarakat Kabupaten Situbondo dalam konteks etnoagronomi yang tercatat berdasarkan data observasi awal, meliputi: pengetahuan tentang lingkungan pertanian dan kelompok petani, tanda-tanda alam, sistem penanaman dan pergiliran tanam, penentuan periode tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pengelolaan bahan pangan atau penanganan pascapanen dari hasil pertanian untuk menunjang berbagai kebutuhan. Tujuan diadakannya penelitian ini di antaranya: 1) mengidentifikasi pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat mengenai lingkungan pertanian, 2) mengidentifikasi pengetahuan tradisional masyarakat Kabupaten Situbondo terkait dengan etnoagronomi, dan 3) menghasilkan buku nonteks mengenai studi etnoagronomi masyarakat Kabupaten Situbondo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Penelitian dilaksanakan di dua wilayah dari Kabupaten Situbondo, yakni: Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Asembagus. Pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada teknik Purposive Sampling, untuk memperoleh sampel awal, dan Snowball Sampling, untuk memperoleh sampel berikutnya. Teknik pengumpulan data didasarkan atas kegiatan wawancara bersifat semistructured menggunakan tipe pertanyaan openended, observasi langsung (participant observation), dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptifkualitatif, dan melalui perhitungan use value (UV) dan fidelity level (FL). Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya kelompok petani dalam praktek pertanian di Kabupaten Situbondo, meliputi: Lobhenyo, Tokang Torap. Tokang Saka’, Tokang Panje’, Tokang Molong, Tokang Pokol, Tokang Bhutok, Tokang Rao atau Tokang Ngare’, Tokang Ngowan, dan Tokang Pekol. Pengetahuan masyarakat mengenai tanda-tanda alam meliputi kegiatan observasi terhadap benda-benda langit, kondisi atmosfer, siklus pasang-surut, dan gejala-gejala alam, dalam rangka memprediksi cuaca dan pergantian musim. Sistem penanaman yang dipraktikkan oleh petani terdiri atas tiga pola, yaitu: monokultur, polikultur, dan pergiliran tanam. Penentuan periode tanam didasarkan atas beberapa pedoman, yaitu: dino pitu pasaran limo, naassa taon, wuku, weton, neptu, dan jati ngarang. Pengetahuan masyarakat mengenai pemupukan terdiri atas jenis-jenis pupuk (kandang, hijau, sere penang, mimbhe, dan sere penang) serta pengaplikasiannya yang kebanyakan dilakukan pada masa akhir bera. Pengendalian organisme pengganggu tanaman sendiri diadakan dengan melibatkan musuh alami (predator), penanaman tanaman refugia sebagai mikrohabitat predator, dan pemberian sesajen untuk memohonkan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Penanganan pascapanen, sebagai pengelolaan akhir dari hasil panen, meliputi beberapa tahapan kegiatan, seperti: pemanenan, perontokan, pembersihan, penyortiran, pengeringan, pengemasan, pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan atau pemanfaatan. Hasil penelitian disusun ke dalam buku nonteks yang divalidasi oleh beberapa validator, terdiri atas: 1 validator materi, 1 validator media, dan 2 validator target pembaca, dengan mendapatkan kriteria kelayakan adalah sangat layak dan nilai kelayakan sebesar 91,4 %, sehingga buku nonteks yang telah dikembangkan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum sebagai sumber bacaan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEtnoagronomi masyarakaten_US
dc.subjectBuku nonteksen_US
dc.subjectBiologi pendidikanen_US
dc.titleStudi Etnoagronomi Masyarakat Kabupaten Situbondo Serta Pemanfaatannya sebagai Buku Nonteksen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record