Rancang Bangun Motor Brushless Direct Current Axial Flux Stator Ganda
Abstract
Pada era modern kehidupan manusia tidak terlepas dari energy listrik. Energy listrik menjadi favorit masyarakat, karena ramah lingkungan. Masyarakat mulanya menggunakan motor bakar, perlahan beralih ke motor listrik dikarenakan biaya bahan bakar yang perlahan naik, serta tidak ramah lingkungan. Menurut data bphmigas, konsumsi bahan bakar minyak JBU (Jenis Bahan Bakar Umum) dari tahun ke tahun selalu meningkat. Tabun 2017 mencapai angka 55.400.604,901 angka ini lebih besar dari konsumsi di tahun 2016 yang mencapai angka 45.655.005,967 (Statistik BBM, 2018). Peningkatan konsumsi sebanding juga dengan kenaikan harga minyak mentah. Dari data tersebut, untuk kedepannya dibutuhkan motor yang tidak menggunakan bahan bakar yaitu motor listrik. Walaupun dalam proses penghasilan listrik juga memerlukan bahan bakar minyak, namun masih banyak proses penghasil tenaga listrik dari bahan yang bisa diperbaharui (renewable). Perancangan motor brushless direct current axial flux ini memiliki stator ganda dengan jenis seri dan paralel serta stator tunggal sebagai pembanding. Tiap kumparan pada stator terdiri dari 75 lilitan kawat email dengan dameter kawat 0,5 mm. Pada bagian rotor digunakan magnet perrnanen jenis neodymium dengan dimensi 15 x 2 ram. Untuk mengetahui pengaruh jenis stator terhadap kinerja motor digunakan tegangan sumber sebesar 6 sampai 12 Volt. Pengujian pertama untuk mengetahui kinerja tiap motor dengan variasi jenis stator. Hal tersebut meliputi, tegangan motor, arus motor, frekuensi dan kecepatan motor. Untuk daya dan torsi termasuk perhitungan. Setelah data tersebut terkumpul selanjutnya dibandingkan antar tiap jenis stator yang berbeda. Dad hasil pengujian, jenis stator sangat mempenaruhi kinerja dari motor. Motor dengan resistansi stator paling rendah memiliki kecepatan putaran paling tinggi. Hal ini disebabkan karena arus yang mengalir pada tiap belitan stator tinggi, sehingga putaran motor menjadi ringan. Namun, untuk motor dengan reistansi stator yang lebih besar memiliki torsi yang lebih besar. Hal tersebut disebabkan arus ada tiap belitan stator kecil, namun tegangannya cukup besar sehingga cukup untuk memutarkan motor.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]