dc.description.abstract | Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan semakin meningkatnya pula kebutuhan energi listrik. Akan tetapi tidak seimbang dengan penyediaan energi listrik itu sendiri. Semakin banyak dan sudah banyak dikembangkan penerapan motor di berbagai bidang, terutama pada bidang industry dan rumah tangga. yaitu salah satunya motor pompa air, motor pada kipas angin, motos pada penghalus makanan, dan pada mesin cuci. Sehingga dapat memanfaatkan motor pompa air. Motor induksi telah banyak melengkapi produksi, transmisi, dan penggunaan system tenaga listrik AC. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang putaran rotor nya tidak sama dengan putaran medan stator (motor asinkron). Pemberian nama motor induksi berasal dari prinsip kerjanya yaitu arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (Rotating Magnetic Field) yang dihasilkan oleh arus stator. (Obiansyah, 2012) Motor induksi ini dapat dimodifikasi lilitan dan magnet nya agar dapat dijadikan generator. Generator adalah sebuah alat atau komponen yang digunakan untuk mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator induksi ini kebalikan daripada saat mesin induksi bekerja sebagai motor dimana saat mesin bekerja sebagai motor kumparan stator diberi tegangan sehingga akan muncul medan putar dengan kecepatan sinkron akan tetapi jika motor ini dialih fungsikan sebagai generator yaitu dengan bagian rotor motor diputar oleh sumber penggerak dengan kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan sinkronnya. Generator asinkron ini dapat dibangun dari motor listrik pada pompa air. Pada penelitian kali ini yang berjudul “ Rancang bangun generator induksi satu fasa putaran rendah” peneliti mengunakan motor pompa air dan mengembangkannya dengan memodifikasi menjadi generator dengan putaran rendah yang dapat digunakan untuk generator dalam sebuah pembangkitan energy listrik.
Seperti halnya pada pembangkit listrik tenaga angin generator induksi ini dapat diapakai sebagai pengkonversi energi mekanik dari turbin menjadi listrik. Setelah dilakukan pengujian dengan variasi pembebanan maka dihasilkan data pengujian sebagai berikut. Dengan pengujian tanpa pembebanan hasil rancangan generator induksi dapat menghasilkan tegangan sebesar 228 volt saat kecepatan 1000 rpm dan saat kecepatan 100 rpm menghasilkan tegangan sebesar 26 volt. Pada pengujian pembebanan didapatkan data bahwa pada pengujian dengan beban 5 watt sampai dengan 65 watt didapatkan hasil data saat beban terendah 5 watt saat kecepatan terendah 100 rpm menghasilkan tegangan sebesar 5 volt dan saat kecepatan 100 rpm menghasilkan tegangan sebesar 108 volt dengan arus sebesar 0,09 ampere. Disaat beban tertinggi yaitu 65 watt menghasilkan keluaran dengan kecepatan terendah 100 rpm menghasilkan tegangan sebesar 2,6 volt dan saat kecepatan 1000 rpm mengahsilkan tegangan sebesar 59,2 volt dengan arus sebesar 0,13 ampere dan hasil daya sebesar 7,9 watt. Dari pengujian tersebut semakin besar beban maka tegangan akan semakin kecil dan arus semakin besar. Pada pengujian lainnya yaitu mengkonversi tegangan ac menjadi tegangan dc menggunakan rectifier sehingga didapatkan data pada saat pengujian dengan sample beban 15 watt didapatkan data saat kecepatan 100 rpm menghasilkan tegangan sebesar 11 volt dan saat kecepatan tertinggi 1000 rpm menghasilkan tegangan sebeasar 112 volt dengan arus sebesar 0,04 ampere dengan hasil daya sebesar 4,48 watt. Saat beban 65 watt dengan kecepatan 100 rpm dengan hasil tegangan sebsar 2,5 volt dan arus 0,02 ampere dengan hasil daya sebesar 0,05 watt dan saat kecepatan 1000 rpm menghasilkan tegangan sebesar 60,7 volt dengan arus sebesar 0,13 ampere dan hasil daya 7,9 watt. Sehingga diketahui putaran generator mempengaruhi nilai daya yang dibangkitkan oleh generator. | en_US |