dc.description.abstract | Batu bata merah adalah salah satu unsur bangunan dalam pembuatan konstruksi
bangunan yang terbuat dari tanah liat ditambah air dengan atau tanpa bahan campuran
lain melalui beberapa tahap pengerjaan, seperti menggali, mengolah, mencetak,
mengeringkan, membakar pada temperatur tinggi hingga matang dan berubah warna,
serta akan mengeras seperti batu jika didinginkan hingga tidak dapat han cur lagi bila
direndam dalam air. Pemanfaatan batu bata dalam konstruksi baik non-struktur
ataupun struktur perlu adanya peningkatan produk yang dihasilkan, baik dengan cara
meningkatkan kualitas bahan material batu bata sendiri
Persentase penambahan abu serbuk kayu, yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan
25% dari berat tanah liat. Proses pengolahan hingga pembakaran bata merah di
tempat pengrajin bata merah, tepatnya dibuat di desa Tasnan, kecamatan Grujugan,
kabupaten Bondowoso. Bata merah
Hasil pengujian pandangan luar bata merah menunjukkan bata merah dengan
penambahan abu serbuk kayu sesuai dengan NI-10 dan SII-0021-78, Ukuran batu
bata merah mempunyai selisih ukuran maksimum dan minimum yang masih
diperbolehkan dengan nilai rata-rata untuk panjang 0,48 cm, lebar 0,22 cm, dan tebal
0,24 cm. Berat rata-rata maksimum 1360 gram dengan pemakain abu serbuk kayu 0
% sedangkan berat rata-rata minimum 1260 gram dengan pemakaian 25 %, dapat
diketahui bahwa semakin besar persentase abu serbuk kayu maka semakin ringan bata
merah tersebut. Sedangkan semakin tinggi daya hisap terhadap air dalam pasangan
vii
bata maka harus dilakukan perendaman. Pada absorbsi disimpulkan bahwa semua
batu bata membahayakan bila menyerap air lebih banyak. Untuk pengujian kuat tekan
tertinggi persentase 0 % abu serbuk kayu dengan 29,434 Kg/cm
viii
2
. Akan tetapi kuat
tekan bata merah akan semakin menurun pada persentase 5 % - 25 % abu serbuk
kayu.
Dari hasil pengujian kualitas bata merah yang meliputi pandangan luar, ukuran
dan kuat tekan menunjukkan bahwa penambahan abu serbuk kayu akan
mempengaruhi kualitas bata merah. | en_US |