Munculnya Golongan Syiah, Khawarij dan Sunni dalam Islam pada masa Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib Tahun 35 – 41 H / 656 – 661 M di Jazirah Arab
Abstract
Munculnya berbagai macam pemahaman politik mengenai kekhalifahan
dan keimamahan terjadi setelah wafatnya Rasulullah SAW. Keretakan kaum
Muslimin muncul sesaat wafatnya Rasulullah SAW., dan memucak pada masa
Khalifah Ustman bin Affan. Pasca Ustman terbunuh pada tahun 35 H / 656 M
oleh para pemberontak, kaum Muslimin membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai
khalifah. Ali mewarisi kekacauan dan konflik internal menyebabkan
pemerintahannya rapuh dan labil. Oleh karena itu, pemerintahan Ali penuh
dengan perse;isihan antar sesama kaum Muslimin. Puncak dari peperangan yang
terjadi pada masa pemerintahan Ali yaitu Perang Shiffin yang diakhiri dengan
arbitrase / tahkim. Tahkim inilah yang menyebabkan Islam terpecah menjadi tiga
golongan yaitu Syiah, Khawarij dan Sunni.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) latar belakang dan proses
munculnya 3 golongan dalam Islam yakni Syiah, Khawarij dan Sunni 35 – 41 H
di Jazirah Arab, 2) bagaimanakah perkembangan kehidupan dari 3 golongan
dalam Islam yakni Syiah, Khawarij dan Sunni tahun 35 – 41 H / 656-661 M di
Jazirah Arab, dan 3) bagaimana dampak munculnya Islam menjadi 3 golongan
yakni Syiah, Khawarij dan Sunni 35 – 41 H / di Jazirah Arab. Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah 1) menganalisis latar belakang dan proses
munculnya 3 golongan dalam Islam yakni Syiah, Khawarij dan Sunni 35 – 41 H /
656-661 M di Jazirah Arab, 2) menganalisis perkembangan kehidupan dari 3
golongan dalam Islam yakni Syiah, Khawarij dan Sunni tahun 35 – 41 H / 656-
661 M di Jazirah Arab, dan 3) menganalisis dampak munculnya Islam menjadi 3
golongan yakni Syiah, Khawarij dan Sunni 35 – 41 H / 656-661 M di Jazirah
Arab. Manfaat dari penelitian ini adalah bagi civitas akademi Universitas
Jember, dapat menambah ilmu pengetahuan tentang munculnya Islam menjadi 3
golongan yakni Syiah, Khawarij dan Sunni dan dapat dijadikan referensi bagi
penelitian selanjutnya, bagi calon guru sejarah, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sumber belajar dan sumber materi sejarah Asia Barat dalam proses
belajar mengajar, bagi almamater FKIP Universitas Jember, dapat memberi
informasi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan sebagai wujud dalam
rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian sejarah yang dilakukan melalui empat tahap
yaitu; tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Simpulan dari penelitian ini adalah hal-hal yang melatarbelakangi dan
menyebabkan munculnya golongan Syiah, Khawarij dan Sunni dalam Islam pada
masa khalifah Ali bin Abi Thalib adalah karena faktor politik dan perebutan
kekuasaan dan jabatan khalifah antara Ali bin Abi Thalib dan Muawwiyah bin
Abi Sufyan yang berdampak pada pecahnya pasukan / pendukung Ali menjadi
tiga golongan. Perkembangan dari golongan Syiah, Khawarij dan Sunni selama
masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib dan setelahnya pada masa Dinasti
Umayyah selalu memberikan kontribusi sendiri dalam setiap kehidupannya, salah
satunya adalah bidang politik, budaya, dan agama yang saling menetukan arah
perjuangannnya masing-masing. Dampak munculnya golongan Syiah, Khawarij
dan Sunni ini adalah perbedaan pelaksaan ibadah dalam agama Islam yang cukup
siginifikan serta pandangan politik yang berdampak pada perebutan kekuasaan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari garis besar penelitian ini adalah
adanya perbedaan pemahaman dalam menyikapi kepemimpinan pasca wafatnya
Rasulullah SAW., menyebabkan kaum Muslimin berselisih. Puncak dari
perselisihan ini yakni adanya tahkim. Tahkim yang diharapkan dapat
mengembalikan persatuan kaum Muslimin justru menyebabkan kaum Muslimin
terpecah menjadi tiga golongan. Tiga golongan politik yaitu Syiah (pro-Ali),
Khawarij (kontra-Ali) dan Sunni (sebagian pro-Muawiyah, sebagian pro-Ali dan
sebagian netral). Permasalahan politik antar tiga golongan berkembang menjadi
permasalahan teologi.