Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V di SDN Patemon 02 Tanggul Jember
Abstract
pembelajaran di Indonesia mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam berbagai rumpun, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan rumpun ilmu pengetahuan yang pada dasarnya menjadikan manusia sebagai obyek pembelajaran. Pemerintah mewajibkan pendidikan formal tingkat dasar dan menengah untuk memuat bidang studi IPS. Kewajiban tersebut tertuang dalam Undang-undang (UU) Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pasal 37.
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran IPS. Guru dalam rangka optimalisasi proses pembelajaran bertugas sebagai fasilitator yang mampu mengembangkan kemauan belajar siswa, mengembangkan kondisi belajar yang relevan agar tercipta suasana belajar yang kondusif. Dalam praktiknya, pemilihan metode pembelajaran juga menjadi faktor penting dalam hal optimalisasi tersebut.
Hasil observasi di kelas V SDN Patemon 02 Tanggul Jember pada tanggal 12 Oktober 2016 menunjukan bahwa proses pembelajaran menggunakan tiga metode yaitu: ceramah, tanya jawab, dan tes. Hasil wawancara pada guru kelas dan beberapa siswa menunjukan bahwa sebagian dari siswa merasa bosan saan proses pembelajaran sehingga tidak aktif mengikuti pembelajaran, dan lebih menyibukan diri dengan aktivitas lain. Hal ini kemudian berdampak pada nilai ulangan harian yang masih berada di bawah KKM. Berdasarkan dokumentasi ulangan harian, hasil belajar secara klasikal menunjukan bahwa sebesar 62% atau sebanyak 13 orang siswa tidak tuntas, sedangkan sisanya yaitu sebesar 38% atau sebanyak 8 orang dikatakan tuntas.