dc.description.abstract | Salah satu desa produktif dan potensial di Indonesia yang menghasilkan hasil karya kerajinan yang memiliki ciri khas adalah Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Produk utama dari desa ini adalah kerajinan kayu berupa tasbih, alat-alat rumah tangga seperti sutil, ulek-ulek, tempat bumbu, hiasan rumah dan lainnya. Hasil kerajinan dari Desa Tutul sudah tersebar di kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti Surabaya, Yogyakarta dan Bali serta menjadi komoditi ekspor yang banyak diminati di Tiongkok dan negara-negara Timur Tengah. Namun, peristiwa Bom Bali I dan II tahun 2002 telah membuat kerajinan kayu di Desa Tutul mengalami kemunduran sehingga menyebabkan banyak pengrajin yang gulung tikar dan sebagian besar warga beralih profesi. Pada tahun 2012 kerajinan kayu di Desa Tutul mulai mengalami kemajuan seiring dengan kreatifitas pengrajin yang membuat permintaan mengalami kenaikan, hingga Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menetapkan Desa Tutul sebagai desa produktif .
Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) latar belakang munculnya industri kerajinan kayu di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember tahun 1990, 2) bagaimana usaha, produksi dan distribusi kerajinan kayu di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember tahun 1990-2015, 3) bagaimana pengaruh perkembangan kerajinan kayu terhadap kehidupan sosial ekonomi pengrajin di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.
Manfaat dari penelitian ini adalah bagi Pengrajin Kayu, dapat memberikan dorongan untuk mengembangkan produk kerajinan kayu yang ada di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember agar mampu bertahan dan bersaing dengan produk kerajinan kayu di tempat lain, bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Jember,kerajinan kayu di Desa Tutul merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Jember yang perlu dipertahankan dan dikembangkan, Oleh sebab itu perlu dukungan dan peran aktif pemerintah untuk menjaga eksistensi kerajinan kayu di Desa Tutul, bagi Almamater, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai realisasi dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian sejenis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang dilakukan melalui empat tahap yaitu; tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Hasil dari penelitian ini adalah awal munculnya industri kerajinan kayu di Desa Tutul bermula dari Bapak Irwanto, keterampilan yang dimilikinya, ketersediaan bahan baku serta kreatifitas masyarakat membuat industri ini berkembang dan menyebar di Desa Tutul. Perkembangan industri kayu di Desa Tutul mengalami peningkatan serta penurunan. Tahun 1990 hingga 1995 merupakan periode awal kemunculan kerajinan kayu. Tahun 1996 sampai 2001 industri kerajinan mulai berkembang, namun Bom Bali I dan II tahun 2002 dan 2005 membuat industri ini mengalami penurunan. Industri kerajinan mulai bangkit kembali dan mengalami perkembangan tahun 2005 hingga 2011. Tahun 2012 Desa Tutul ditetapkan sebagai Desa Produktif oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kerajinan kayu di Desa Tutul memberikan dampak sosial ekonomi bagi masayarakat yaitu, ketersediaan lapangan pekerjaan serta peningkatan pendapatan masyarakat. | en_US |