dc.description.abstract | Desa Wisata Organik Lombok Kulon adalah tempat wisata yang berfokus
pada edukasi bagi wisatawan maupun pada masyarakat sekitar. Kawasan desa
wisata ini memiliki potensi lokal yang menjadi unggulan yaitu sebagian besar
hasil sumber daya alamnya berbasis oganik seperti beras, sayur mayur dan ikan
air tawar yang pada pengembangannya dibentuklah sebuah desa wisata organik
berbasis pada masyarakat. Pada hakikatnya sebuah desa wisata akan berjalan jika
masyarakat ikut terlibat dalam pembangunan yang disinergikan dengan dukungan
pemerintah. Pengembangan desa wisata ini dilakukan dengan upaya penyadaran
pada masyarakat dalam bentuk sosialisasi, penyuluhan dan berbagai macam
kegiatan pada masyarakat yang diharapkan dengan bentuk pemberdayaan
masyarakat tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa
Lombok Kulon.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan
informan penelitian yang berjumlah 7 orang yang diambil menggunakan teknik
Snowball sampling dengan informan kunci yaitu ketua desa wisata dan 4 (empat)
orang pengurus desa wisata. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode
Purposive Area, Desa wisata organik merupakan Desa Wisata satu-satunya yang
ada di Kabupaten Bondowoso. Proses penggalian data menggunakan metode
observasi, interview dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data
menggunakan ketekunan pengamatan, triangulasi teknik dan sumber. Metode
analisis data melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah proses pengembangan desa wisata organik
yang memiliki potensi fisik (sumberdaya alam, infrastruktur, akomodasi dan aksesbilitas) serta potensi nonfisik (daya tarik atau budaya) yang ada di desa.
Dalam pengembangan desa wisata organik ini pemanfaatan potensi ditekankan
pada pemanfaatan sumberdaya alam yaitu dengan pertanian organik, perikanan
organik, serta sungai untuk atraksi wisata tubbing. Pemanfaatan potensi nonfisik
ialah potensi budaya yang ada Di Desa Lombok Kulon yaitu budaya Ojung yang
dilakukan tiap menjelang kemarau. Pemanfaaatan potensi fisik dan nonfisik
tersebut selaras dalam upaya pemberdayaan masyarakat sekitar melalui
partisipasi dan kontrol masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan
desa wisata ialah turut aktif dalam program ‘sadar lingkungan’, menyediakan
homestay untuk wisatawan, membudidayakan ikan organik hingga membentuk
industri rumah tangga pembuatan kue. Kontrol dari masyarakat sangat penting,
desa wisata mengadakan focus group discusion yang diadakan tiga bulan sekali
sebagai kontrol dari masyarakat agar tujuan dari desa wisata ini dapat terarah dan
berkelanjutan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan desa wisata organik
memiliki peranan dalam proses pemberdayaan masyarakat Desa Lombok Kulon,
Perubahan-perubahan nilai di masyarakat terus mengalami progress seiring
berjalannya waktu, telah terjadi transformasi kesadaran masyarakat dalam
keterlibatan kegiatan desa wisata yang berdampak pada meningkatnya
keberdayaan masyarakat Desa Lombok Kulon. | en_US |