dc.description.abstract | Sampah padat yang tidak terkelola dengan baik dapat memberikan dampak
salah satunya yaitu pencemaran lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh
sampah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi
derajat kesehatan manusia. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan manusia diantaranya keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan
lingkungan (H.L Blum).
Berdasarkan studi pendahuluan di TPA Ambulu bahwa TPA menggunakan
metode pengelolaan sampah open dumping. Pada jarak kurang dari 500 meter di
sekitar TPA masih terdapat rumah penduduk dan sumber air yang digunakan
untuk keperluan setiap hari. Pada jarak 500 meter merupakan lokasi yang rawan
terhadap pencemaran air yang dampaknya dapat mempengaruhi kesehatan
manusia yang berada disekitarnya. Salah satu bahan yang dapat menyebar ke
lingkungan akibat adanya TPA adalah logam berat timbal yang berasal dari
sumber sampah. Penyebaran timbal dipengaruhi oleh faktor geografis,
hidrogeologi, topografi, musim, tekstur tanah, jarak lokasi pemukiman dan
sumber air bersih.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di sumur gali milik warga
sekitar TPA Ambulu. Jumlah sampel sebanyak 36 sumur menggunakan simple
random sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi,
wawancara, pengukuran, dokumentasi dan uji laboratorium. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah kandungan logam timbal pada sumur gali disekitar TPA Ambulu. Variabel bebas penelitian ini adalah jarak, tekstur tanah dan
konstruksi sumur. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan dua analisis yaitu analisis univariat dan analisis bivariat
menggunakan uji Spearman untuk menganalisis hubungan jarak dan tekstur tanah
dengan kandungan timbal serta menggunakan uji chi-square untuk menganalisis
hubungan konstruksi sumur dengan kandungan timbal yang menggunakan taraf
kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah yang
digunakan TPA Ambulu menggunakan open dumping dengan modifikasi
pengurukan sampah dengan tanah. Pada jarak < 500 meter banyak ditemukan
pemukiman dan sumur gali milik warga sebagai sumber air sehingga tergolong
tidak memenuhi persyaratan. Jenis tanah pada TPA Ambulu menunjukkan bahwa
pada bagian utara, timur dan selatan mengandung tanah pasir. Mayoritas
konstruksi sumur gali sebesar 83,33% di sekitar TPA Ambulu umumnya tidak
memenuhi persyaratan sanitasi. Kandungan timbal yang terdapat pada air sumur
gali di sekitar TPA Ambulu dari 36 sampel sumur, seluruhnya masih memenuhi
persyaratan yaitu kurang dari 0,05 ppm (Permenkes No. 32 tahun 2017). Hasil
analisis bivariat dengan menggunakan uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara jarak dengan kadar timbal pada air sumur gali penduduk
disekitar TPA Ambulu (p=0,035) semakin dekat dengan sumber pencemar maka
akan semakin tinggi berpotensi menyebabkan pencemaran. Tidak ada hubungan
antara tekstur tanah dengan kadar timbal pada air sumur gali di sekitar TPA
Ambulu (p=0,322), dan menggunakan uji Chi-square menunjukkan tidak ada
hubungan antara konstruksi sumur dengan kadar timbal pada air sumur gali di
sekitar TPA Ambulu (p=0,085). Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil
penelitian adalah masyarakat dapat menerapkan adsorben untuk menggunakan
arang aktif mengurangi kandungan timbal pada air sumur dan masyarakat dapat
mengupayakan memperbaiki konstruksi sumur gali yang aman sesuai persyaratan
sanitasi untuk meminimalisir masuknya bahan pencemar baik fisik, kimia dan
biologi. | en_US |