Pengaruh Penggunaan LKS Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Abstract
Tujuan penelitian ini yaitu: 1) mengkaji pengaruh penggunaan LKS berbasis masalah kontekstual terhadap hasil siswa SMA, 2) mengkaji pengaruh penggunaan LKS berbasis masalah kontekstual terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di SMAN 1 Cluring Banyuwangi. Adapun sebelum pemilihan sampel dilakukan uji homogenitas dan penentuan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian ini yaitu Post Test Only Control Group Design dengan metode pengumpulan data meliputi tes, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik uji t berbantuan software SPSS 23. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan independent sample ttest. Diketahui bahwa nilai pre-test hasil belajar pada kelas eksperiment dan kelas kontrol memiliki nilai sig > 0.05. Berdasarkan kriteria pengujian jika p > 0.05
maka H0 yang berbunyi tidak ada perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol diterima. Disimpulkan kedua kelas memiliki kemampuan awal kognitif yang homogen. Sama halnya untuk nilai kemampuan awal siswa pada tes keterampilan berpikir kritis. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui nilai sig > 0.05. Berdasarkan kriteria pengujian jika p > 0.05 maka H0 yang berbunyi tidak ada perbedaan antara nilai keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dengan kelas kontrol diterim. Disimpulkan kedua kelas memiliki kemampuan awal yang homogen. Pada post-test hasil belajar memiliki nilai sig < 0.05. Berdasarkan kriteria pengujian jika p < 0.05 maka H0 yang berbunyi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol ditolak, dan Ha yang berbunyi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol diterima. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar siswa SMA. Pada post-test keterampilan berpikir kritis memiliki nilai sig < 0.05. Berdasarkan kriteria pengujian jika p < 0.05 maka H0 yang berbunyi keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan keterampilan berpikir kritis siswa kelas kontrol, dan Ha yang berbunyi keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen berbeda secara signifikan dengan keterampilan berpikir kritis siswa kelas kontrol diterima. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis masalah kontekstual terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Berdasarkan analisi data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah; 1) penggunaan LKS berbasis masalah kontekstual berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar, 2) penggunaan LKS berbasis masalah kontekstual berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis.