PENGGUNAAN PERKERASAN ASPAL RECYCLING PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC) TERHADAP STABILITAS CAMPURAN LASTON
Abstract
Kodisi jalan yang ada sekarang sebagian telah mengalami kerusakan kerusakan
dan memerlukan biaya penanganan yang besar. Dalam pelaksanaannya selain
memerlukan biaya yang besar juga semakin kekurangan material yang memenuhi
persyaratan. Jika dana tidak mencukupi maka metode rehabilitasi jalan yang lebih
efektif dan efisien harus didapatkan. Peningkatan jalan dengan cara penambahan lapis
tambahan yang terus menerus akan mengakibatkan tebal lapis perkerasan semakin
tebal dan bahan yang diperlukan semakin menipis. Teknologi daur ulang merupakan
salah satu alternative pemecahan karena efektif dan efisien. Penggunaan kembali
(daur ulang ) aspal dan agregat eks perkerasan selain ekonomis juga menunjang
kebutuhan akan konservasi sumber daya alam. Tujuan penelitian dengan menggunaan
aspal beton daur ulang dengan penambahan aspal yang digunakan sebagai lapisan
perkerasan pada campuran Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) dan untuk
mengetahui nilai stabilitas, kelelehan, VIM, VMA, VFA.
Penelitian ini di Laboratorium Transportasi Universitas Jember pada bulan
April 2011 sampai bulan Mei 2011. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
Aspal Recycling hasil mesin skruper terletak di lokasi jalan tingkat provinsi kilometer
209-211 kecamatan Mayang Jember, aspal penetrasi 60/70. Penelitian menggunakan
proporsi campuran 100% Aspal Recycling.
Dari hasil uji Marshall dengan penggunaan kadar aspal yang memenuhi persyaratan
spesifikasi Bina Marga (1999) ialah kadar aspal optimum yang dapat digunakan
adalah 7,3 %. Jadi penambahan aspal adalah kadar aspal optimum hasil – kadar aspal
hasil ekstraksi 7,3 % - 3 % = 4,3 %. Sehingga Reclamed Asphalt Pavement (RAP)
vii
pada penelitian ini dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan campuran perkerasan
lentur jalan raya.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]