Analisis Penanaman Karakter Pada Buku Guru Kelas IV Tema Cita-citaku Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-cita di SDN Kepatihan 07 Jember
Abstract
Pendidikan formal sebagai wahana pendidikan karakter masih belum optimal dalam pembentukan karakter peserta didik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya sikap yang tidak terpuji yang dilakukan peserta didik, misalnya kurangnya sikap sopan santun anak pada orang dewasa, menyontek dijadikan hal yang lazim ketika ujian, mengucilkan temannya (bullying), dan beberapa sikap tidak terpuji lainnya di kalangan siswa. Sesuai kurikulum 2013, pengintegrasian nilai-nilai karakter dapat melalui bahan ajar berupa buku guru dan buku siswa yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. Buku guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penanaman nilai-nilai karakter yang terdapat pada buku guru kelas IV tema Cita-citaku Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-cita di SDN Kepatihan 07 Jember. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Pada penelitian ini data yang diambil melalui wawancara dan dokumentasi. Data penelitian tersebut berupa penanaman nilai-nilai karakter yang terdapat pada buku guru. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN Kepatihan 07 dan buku guru tematik terpadu kurikulum 2013 tema Cita-citaku subtema Giat Berusaha Meraih Cita-cita edisi revisi 2017 kelas IV SD/MI. Analisis data yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu pereduksian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter pada buku guru tematik terpadu kurikulum 2013 tema Cita-citaku subtema Giat Berusaha Meraih Cita-cita terdapat 55 nilai karakter, di antaranya yaitu, 10 nilai religius, 11 nilai nasionalisme, 6 nilai integritas, 23 nilai mandiri, dan 5 nilai gotong royong. Persentase nilai-nilai karakter diketahui sebagai berikut: nilai religius 18,18%, nasionalisme 20%, integritas 10,9%, mandiri 41,81%, dan gotong royong 9,09%. Nilai karakter yang dominan atau yang sexing muncul adalah nilai mandiri. Sub nilai dari nilai mandiri yang terdapat pada buku guru yang dianalisis ini adalah nilai kerja keras, keberanian, gemar membaca, rasa ingin tahu, dan kreativitas. Sehubungan dengan itu, nilai-nilai karakter tersebut dapat disampaikan melalui kegiatan pembelajaran, mengaitkan pembelajaran dengan nilai-nilai karakter, dan melalui pembiasan setiap hari. Berdasarkan basil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai karakter melalui buku guru tersebut masih belum merata dan seimbang. Hal itu dapat dilihat dari tidak seimbangnya nilai-nilai karakter yang ditemukan pada buku gum tersebut. Oleh karena itu, dapat dijadikan kebijalcan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa penanaman nilai-nilai karakter pada buku guru seharusnya lebih merata dan seimbang. Saran yang diberikan adalah sebagai berikut; (1) Bagi guru, melalui hasil penelitian ini guna dapat menanamkan nilai karakter yang paling sedikit ditemukan, yakni nilai gotong royong melalui kegiatan pembelajaran atau pembiasaan pada siswa. (2) Bagi kepala sekolah, melalui hasil penelitian ini dapat dijadikan kebijakan tentang penanaman nilai karakter pada siswa, hal itu dapat dilakukan melalui pengelolaan aktivitas atau kegiatan yang berlandaskan nilai-nilai karakter. (3) Bagi peneliti lain, melalui hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan menganalisis nilai-nilai karakter pada buku guru atau buku siswa, sehingga nilai-nilai karakter yang dikembangkan dapat teridentifikasi dengan jelas. (4) Bagi penulis Buku Ternatik Terpadu Kurikulum 2013 Tema Cita-Citaku Kelas IV untuk SD/MI edisi revisi 2017, melalui hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter secara merata pada buku guru, agar nilai-nilai karakter tersebut dapat disampaikan secara lebih maksimal pada siswa.