Pengaruh Intensitas Adat terhadap Etos Kerja Perempuan Pedagang Kerajinan di Tanah Lot, Tabanan, Bali
Abstract
Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat di minati untuk dijadikan sebagai tempat wisata baik oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Banyak sekali keindahan alam yang dapat memanjakan mata para wisatawan. Salah satunya adalah Tanah Lot, destinasi ini terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Pada daya tarik wisata tersebut juga banyak sekali pedagang kerajinan yang menjajakan barang-barang khas dari Bali yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Para pedagang di daya tarik wisata Tanah Lot sebagian besar adalah perempuan yang merupakan masyarakat dari Desa Beraban itu sendiri.
Intensitas adat merupakan frekuensi acara ritual yang dilakukan oleh masyarakat Bali terutama perempuan Bali untuk melakukan 5 jenis persembahan suci atau Panca Yadya. Mereka tetap memiliki etos kerja yang baik ditengah padatnya intensitas adat yang dilakukan oleh para perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot,Tabanan, Bali. Karena seringnya berinteraksi dengan wisatawan asing maupun domestik membuat pola fikir perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot, Tabanan, Bali berubah menjadi lebih modern.
Selain permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan intensitas adat perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot, Tabanan, Bali terhadap etos kerja perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot,Tabanan,Bali. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan nilai rata-rata etos kerja antara kelompok intensitas adat tinggi, intensitas adat sedang dan intensitas adat rendah dan ada pengaruh antara etos kerja dengan kelompok intensitas adat tinggi, intensitas adat sedang dan intensitas adat rendah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive area yaitu di Tanah Lot yang berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Dalam penelitian ini terdiri dari 100 responden. Analisis data yang akan digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif menggunakan analisis One-Way Anova.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan nilai rata-rata etos kerja antara kelompok intensitas adat tinggi, intensitas adat sedang dan intensitas adat rendah para perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot,Tabanan,Bali. Menurut analisis One-Way Anova diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 4,351 > 0,16 maka Hab diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata etos kerja antara kelompok intensitas adat tinggi , intensitas adat sedang dan intensitas adat rendah. Berdasarkan nilai signifikan 0,015 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Hai diterima maka ada pengaruh antara etos kerja dengan kelompok intensitas adat tinggi, intensitas adat sedang dan intensitas adat rendah.
Menurut uji statistik yang telah di lakukan rata-rata etos kerja yang dimiliki oleh perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot, Tabanan, Bali dengan tiga kelompok intensitas yaitu intensitas tinggi, intensitas sedang dan intensitas rendah memang lebih dominan dimiliki oleh perempuan pedagang kerajinan yang memiliki intensitas adat rendah. Tetapi selisih dari ketiga kelompok tersebut tidak terlalu jauh, disebabkan karena adanya pola fikir perempuan pedagang kerajinan yang berubah dan menyebabkan mereka lebih modern untuk mengatasi masalah tersebut.
Adapun saran yang dapat diberikan bagi pihak perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot,Tabanan,Bali yaitu jika melakukan suatu kegiatan berdagang, lebih baik melakukan spesialisasi kerja, sepeti perempuan yang menggeluti di bidang bisnis, menggeluti di bidang pembuatan sesajen, menggeluti di bidang pertanian dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan agar perempuan pedagang kerajinan di Tanah Lot,Tabanan, Bali dapat melakukan kewajibannya sebagai krama banjar dan tetap menggeluti pekerjaannya.