dc.description.abstract | Kemiskinan menjadi masalah yang rentan menimbulkan permasalahan sosial lainnya seperti masalah di bidang pendidikan dan kesehatan. Taraf pendidikan yang rendah, serta rentannya masyarakat terkena penyakit merupakan dampak yang ditimbulkan dari keadaan masyarakat yang miskin (Indrayani, 2014:2). Program Keluarga Harapan (PKH) adalah sebuah program implementasi dari Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan, dimana program ini merupakan bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM). PKH dalam pelaksanaannya tidak lepas dari permasalahan, mulai dari aspek input ketepatan sasaran program, aspek proses yang belum sesuai dengan ketentuan Kementerian Sosial, serta indikator output di bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial yang belum tercapai. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pada aspek input, proses dan output PKH di Desa Sumber Kejayan Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Penentuan responden penelitian menggunakan jenis probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Adapun sampel penelitian ini sebanyak 84 responden yaitu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan kategori pendidikan sebanyak 56 responden, kesehatan 18 responden dan kesejahteraan sosial 10 responden. Analisis data yang digunakan yaitu analisis persentase (Budiani, 2007:53). Kemudian hasil persentase dibandingkan dengan kriteria ideal yang telah ditetapkan dalam PKH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek input PKH telah efektif, penerima bantuan sosial bersyarat yang disebut dengan KPM telah tepat sasaran. Aspek proses telah berjalan sesuai dengan Peraturan Kementerian Sosial. Aspek output bidang pendidikan telah efektif yang dilihat dari terdaftarnya anak usia sekolah dan minimal persentase kehadiran 85% di setiap bulan telah terpenuhi. Akan tetapi, output bidang kesehatan belum efektif karena frekuensi Ibu yang kurang dalam memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan pada masa nifas sebesar 44% dan frekuensi yang kurang pada pemeriksaan kesehatan bayi 0-1 bulan di fasilitas kesehatan sebesar 32%. Kemudian persentase 50% pada output bidang kesehatan yang belum tercapai juga terdapat pada pola makan anak usia 1-5 tahun yang belum memenuhi 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna dalam kesehariannya. Output bidang kesejahteraan sosial juga telah efektif yang dilihat dari frekuensi KPM usia lanjut dalam mendapatkan makanan sehat dan memeriksakan kesehatan minimal 1 (satu) kali dalam satu tahun di fasilitas kesehatan. | en_US |