Perjanjian Camp David dan Dampaknya terhadap Hubungan Mesir dengan Negara-Negara Arab pada Masa Pemerintahan Anwar Sadat Tahun 1970-1981
Abstract
Perjanjian Camp David dan Dampaknya terhadap Hubungan Mesir dengan Negara-Negara Arab pada masa Pemerintahan Anwar Sadat tahun 1978-1981, Misbahul Ulum, 120210302002; 2019, xi + 67; Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Perjanjian Camp David merupakan perjanjian perdamaian antara Mesir dengan Israel. Perjanjian Camp David terjadi pada tanggal 17 September 1978 dengan bantuan Amerika Serikat. Perjanjian tersebut dinamai Camp David dikarenakan tempat pelaksanaan perundingan perjanjian Mesir dengan Israel yang berada ditempat peristirahatan milik para presiden Amerika Serikat bernama Camp David yang terletak di Frederick County, Meryland. Penandatanganan perjanjian Camp David dilakukan Anwar Sadat dengan tujuan untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di Mesir. Faktor utama terjadinya krisis ekonomi di Mesir dikarenakan ikut sertanya Mesir dalam beberapa perang dengan Israel. Perjanjian damai dengan Israel dipilih oleh Anwar Sadat untuk mendapatkan kembali semenanjung Sinai yang telah dikuasai oleh Israel pasca perang 6 hari (1967). Anwar Sadat berasumsi bahwa dengan kembalinya semenanjung Sinai dapat mengangkat perekonomian Mesir Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) Apa yang melatarbelakangi muncunya perjanjian Campd David ?; (2) Bagaimanakah Dampak perjanjian Camp David terhadap hubungan Mesir dengan negara-negara Arab?. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) Untuk mendeskripsikan secara logic mengenai latarbelakang munculnya perjanjian Camp David.; (2) Untuk mendeskripsikan dampak perjanjian Camp David tahun 1978 terhadap hubungan Mesir dengan negara-negara Arab Manfaat dari penelitian ini adalah; (1) bagi peneliti, sebagai latihan dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah, serta memperdalam pengetahuan kita tentang kondisi politik di Timur Tengah khususnya Mesir pasca perjanjian Camp David, (2) bagi mahasiswa calon guru sejarah, dapat menambah pengetahuan dan penguasaan materi Sejarah Asia Barat Daya, khususnya negara Mesir, (3) bagi almamater merupakan pelaksanaan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Dharma penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah Asia Barat. Subyek dalam penelitian ini adalah Dampak Perjanjian Camp David tahun 1978 bagi Mesir dengan negara-negara Arab sekitar. Hasil penelitian ini adalah sikap politik Anwar Sadat untuk mengalah dan memberikan ruang gerak bebas bagi Israel untuk melakukan eksploitasi dan menguasai beberapa pemukiman penduduk Palestina. Perjanjian damai antara Mesir dan Israel ini dilakukan karena Mesir mengalami kekalahan telak dalam perang 6 hari antara pasukan Israel dengan pasukan gabungan timur tengah. Dampak dari perjanjian Camp David bagi Mesir sendiri adalah adanya pergolakan dalam internal negara yang mengakibatkan ketidakpercayaannya penduduk mesir terhadap kepemimpinan Anwar Sadat dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat muslim Palestina yang dimulai dengan adanya gejolak protes dan pemberontakan kelompok Ikhwanul Muslimin. Kesimpulan dari penelitian ini meliputi hal-hal yang melatarbelakangi Anwar Sadat melakukan perjanjian damai dengan Israel dalam perjanjian Camp David adalah kalahnya Mesir dan pasukan gabungan Jazirah Arab dalam perang 6 hari melawan israel, alasan lainnya karena demi menjaga stabilitas politik dalam dan luar negeri Mesir pasca kekalahan dalam perang 6 hari. Sedangkan dampak perjanjian Camp David bagi Mesir sendiri adalah munculnya gelombang protes dari kalangan mahasiswa dan kalangan terpelajar dengan menunjukkan sikap ketidakpercayaannya terhadap kepemimpinan dan pemerintahan Anwar Sadat, serta munculnya gejolak pemberontakan dalam negeri yang berusaha menggulingkan pemerintahan Anwar Sadat yang dilakukan oleh kelompok Ikhawanul Muslimin dengan dalih pemerintahan Anwar Sadat tidak pro-Palestina dan lebih mengakui Israel sebagai negara berdaulat di atas tanah Palestina.