Analisis Unjuk Kerja Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Kondisi Lingkungan di Kabupaten Probolinggo
Abstract
Angin merupakan salah satu energi yang dapat diberdayakan dan dapat diperbaharui. Terdapat beberapa fenomena alam yang berkaitan dengan angin salah satunya adalah angin gending. Angin gending merupakan nama lain dari angin fohn yang berhembus di daerah Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Angin ini memiliki sifat panas dan kering, hal tersebut pengaruhi oleh tekanan udara disekitarnya. Pada saat pergerakan massa udara naik ke pergunungan yang memiliki ketinggian minimal 200 meter, massa udara tersebut akan mengalami proses kondensasi disalah satu sisi pergunungan, sedangkan pada sisi lain pegunungan akan membentuk bayangan hujan. Pada daerah bayangan hujan, angin akan turun dengan kecepatan yang tinggi, karena kecepatan yang tinggi tersebut, mengakibatkan menaiknya suhu udara yang menjadi panas (naiknya suhu udara 1 derajat setiap turun 100 meter) dan kering karena kandungan uap air telah terbuang di lereng sebelumnya. Angin ini sering ditemukan bersamaan dengan proses hujan orografis. Hal ini juga didukung oleh kontur wilayah Kecamatan Gending yang dikelilingi Gunung Argopuro, Gunung Geni dan Lamong di bagian selatan dan timur. Sedangkan di utara terdapat Bukit Bentar. Energi baru dan terbarukan adalah solusi untuk meningkatkan peran energi dalam mendukung pasokan pemenuhan kebutuhan energi Nasional. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai energi yang belum termanfaatkan dan terbuang percuma di udara bebas, seperti halnya energi angin, panas bumi, panas matahari dan lain sebagainya.
Sebenarnya energi tersebut dapat dikonversi menjadi energi listrik. Turbin angin merupakan suatu alat yang dapat mengkonversi energi mekanik angin menjadi energi listrik melalui putaran rotor dan dinamo. Teknologi ini dikenal sebagai teknologi yang terbarukan serta ramah lingkungan tidak menghasilkan emisi gas buang. Turbin angin savonius multiblade merupakan turbin angin dengan tipe sumbu vertical (VAWT) yang memiliki banyak bilah (blade) sehingga memungkinkan tangkapan angin lebih banyak dan dalam segala jenis aliran. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap unjuk kerja turbin angin savonius multiblade dengan variasi ketinggian yaitu pada ketinggian 2m dan 10 dengan harapan pemberian perlakuan tersebut mengetahui unjuk kerja dari turbin tersebut di wilayah kabupaten Probolinggo. Penelitian ini dilakukan di Desa Brumbung lor, Kecamatan Gending, Kab. Probolinggo. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa semakin tinggi letak turbin maka kecepatan angin semakin tinggi pula, semakin tinggi maka daya angin yang dihasilkan semakin besar dan daya mekanik turbin semakin besar. Hal itu dapat dilihat pada hasil pengujian menunjukkan bahwa daya angin terbesar pada jam 4 sebesar 181,3 W pada ketinggian 10m dalam pengamatan 1 dan pada jam 4 sebesar 168,5 W pada pengamatan 2. Kemudian aliran laminar terjadi pada jam 3 - 5 pagi sehingga pengematan terbaik dilakukan pada rentang waktu tersebut. Efisiensi diperoleh dari perbandingan antara daya mekanik turbin dengan daya angin. Dari pengamatan tersebut didapatkan efisiensi rata-rata sebesar 22% pada ketinggian 10m dan 41% pada ketinggian 2m pada pengamatan 1, kemudian 6% pada ketinggian 10 m dan 34% pada ketinggian 2m dalam pengamatan 2.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]