Show simple item record

dc.contributor.advisorWuryaningsih, Emi Wuri
dc.contributor.advisorKurniyawan, Enggal Hadi
dc.contributor.authorSeptiani, Alviolita Nur
dc.date.accessioned2019-09-03T07:05:51Z
dc.date.available2019-09-03T07:05:51Z
dc.date.issued2019-09-03
dc.identifier.nim152310101067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92453
dc.description.abstractPekerjaan sebagai petani memiliki risiko tinggi untuk mengalami distres psikologis. Permasalahan-permasalahan yang serius dialami petani tembakau adalah luas lahan yang semakin menyempit, menurunnya kesuburan lahan, degradasi lahan pertanian, serangan hama penyakit, pemupukan yang tidak sesuai dengan tanaman tembakau, cuaca dan gagal panen berisiko terhadap distres psikologis pada petani tembakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi distres psikologis petani tembakau di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain analisis deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling. Populasi penellitian ini adalah petani tembakau dengan sampel dihitung menggunakan rumus Cochran, W.G yang dikembangkan oleh Lemeshow sebanyak 91 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan Instrumen penelitian berupa Depression Anxiety and Stres Scale 42 (DASS 42) telah diuji reliabilitasnya didapat nilai stres (Cronbach’s Alpha = 0,803), ansietas (Cronbach’s Alpha = 0,776), dan depresi (Cronbach’s Alpha = 0,931). Analisa data pada penelitian menggunakan analisa univariat. Etika penelitian ini menggunakana prinsip manfaat, hak asasi manusia, dan keadilan. Penelitian ini telah memenuhi uji kelayakan etik berdasarkan No. 310/UN25.8/KEPK/DL/2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani tembakau mengalami distres psikologis berupa stres, deperesi, dan ansietas dalam kategori ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, sejumlah 91 petani tembakau memiliki distres psikologis berupa indikator ansietas paling tinggi (73,6%) dilanjutkan dengan indikator stres (26,4%) dan depresi (11%). Petani tembakau memiliki tanda dan gejala stres berupa gelisah, tegang, dan bereaksi berlebihan terhadap sesuatu. Depresi berupa merasa pergerakan melambat dari biasanya, perasaan sedih, dan tidak antusias dalam hal apapun. Ansietas berupa perasaan khawatir, sulit berkonsentrasi, dan berada pada situasi cemas. Petani memiliki distres psikogis berupa ansietas cukup tinggi. Distres psikologis ini berupa perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap pekerjaan petani. Distres psikologis pada petani tembakau berupa stres, depresi, ansietas memiliki tanda gejala utama yaitu ketakutan karena risiko pekerjaan. Faktor penyebab distres psikologis pada petani adalah ketegangan/ keterbatasan ekonomi dan kelelahan fisik. Implikasi keperawatan pada penelitian ini yaitu perawat sebagai pemberi layanan, peran perawat sebagai edukator, peran perawat sebagai advokator, dan peran perawat sebagai peneliti.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDistres Psikologisen_US
dc.subjectPetani Tembakauen_US
dc.subjectKecamatan Kalisaten_US
dc.subjectJemberen_US
dc.titleGambaran Distres Psikologis pada Petani Tembakau di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record