Efek Enzim Bromelin Buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Berbasis Sediaan Gel Terhadap Lebar Intertubulus Dentin
Abstract
Bahan Chemo-Mechanical Caries Removal (CMCR) yang dapat digunakan untuk preparasi karies biasanya menggunakanenzim proteolitik. Enzim proteolitik ini dapat menyebabkan degradasi lebih lanjut terhadap kolagen yang telah terdegradasi
sebagian oleh proses karies namun tidak bisa mendegradasi kolagen yang sehat. Enzim proteolitik ini bisa ditemukan di tanaman pepaya yaitu enzim papain dan di tanaman nanas yaitu enzim bromelin. Satu tanaman nanas memiliki kadar enzim bromelin lebih banyak dibandingkan enzim papain pada satu tanaman pepaya. Hal ini dikarenakan,
hampir semua bagian tanaman nanas terdapat enzim bromelin terutama pada bagian
bonggol dan daging buah nanas yang sudah matang. Berdasarkan kemampuan enzim
papain pada produk Brix 3000 mampu menghidrolisis kolagen pada jaringan intertubulus dentin gigi yang sudah rusak dengan konsentrasi 10% dalam waktu 2
menit, sehingga dimungkinkan pada enzim bromelin tanaman nanas juga terjadi
hidrolisis kolagen pada intertubulus dentin gigi pada durasi waktu tersebut. Secara
histologi hidrolisis kolagen ditandai dengan adanya pelebaran intertubulus dentin
sehingga hasil akhir dari proses hidrolisis ini diharapkan mampu membersihkan dentin
yang rusak dan hanya meninggalkan jaringan dentin yang sehat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek enzim bromelin buah nanas
(Ananas comosus (L.) Merr) berbasis sediaan gel dengan konsentrasi 8%, 10% dan 12% terhadap lebar intertubulus dentin.Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian eksperimental laboratorisdengan menggunakanrancangan penelitian post
test only control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 16 preparat yang
dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, perlakuan enzim bromelin 8%,
perlakuan enzim bromelin 10%, dan perlakuan enzim bromelin 12%. Persiapan sampel gigi dilakukan dengan mempreparasi kavitas pada fisure sentral dan memotong 1 gigi
secara longitudinal sehingga membagi 2 bagian. Total gigi yang dibutuhkan sebanyak
viii
8 gigi. Setelah itu pembuatan gel enzim bromelin yang diawali dengan isolasi ekstrak
enzim bromelin kasar menggunakan metode Lowry dan dimurnikan dengan etanol
80%. Setelah itu enzim bromeli murni diencerkan sesuai konsentrasi yang dibutuhkan dan ditambahkan basis gel HPMC untuk membentuk gel. Setelah pembuatan gel enzim bromelin, diaplikasikan pada kelompok perlakuan dan dilakukan pembuatan
preparat histologi dengan pengecatan menggunakan Mallory Trichrome. Pengamatan
pelebaran intertubulus dentin dilakukan dengan mikroskop binokuler dengan perbesaran 1000 kali.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan lebar intertubulus dentin
antara kelompok kontrol dan perlakuan. Adanya pelebaran intertubulus dentin
disebabkan karena proses hidrolisis enzimatis yang menyebabkan pemutusan ikatan
hidrogen pada struktur triple helikskolagen sehingga menjadi untaian kolagen.
Kelompok dengan rata-rata lebar intertubulus terbesar yaitu kelompok perlakuan enzim bromelin 10%. Kelompok perlakuan enzim bromelin 8% dan 12% kurang
optimal dapat disebabkan karena sudah dalam batas kecepatan maksimum enzim
sehingga enzim menjadi jenuh dan kadar aktivitas spesifik enzim yang tidak diukur
berpotensi mempengaruhi kecepatan proses hidrolisis enzimatis. Berdasarkan
penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian enzim bromelin buah nanas (Ananas
comosus(L.) Merr) berbasis sediaan gel dengan konsentrasi 8%, 10% dan 12% selama
2 menit berpengaruh terhadap lebar intertubulus dentin dengan konsentrasi paling
efektif adalah enzim bromelin konsentrasi 10%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]