dc.description.abstract | Pemerintah Kabupaten Banyuwangi merencanakan pembangunan waduk
Bajulmati yang memiliki luas daerah genangan sekitar 100,21 ha dengan kapasitas
tampungan total sebesar 10 juta m3. Waduk ini dibangun untuk mengatasi
masalah irigasi yang terdapat pada wilayah Bajulmati.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai berbagai pihak yang
mempuanyai kompetensi terhadap kegiatan pembangunan Waduk Bajulmati,
sehingga dapat mengetahui berbagai kemungkinan risiko konstruksi serta
seberapa besar konsekuensi/ dampak risiko pada saat konstruksi tersebut.
Penilaian risiko merupakan hasil perkalian antara kemungkinan dengan
konsekuensi risiko. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif,
dengan tahapan sebagai berikut : identifikasi risiko, penilaian risiko dan
penanganan risiko.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko yang teridentifikasi dalam
proses pembangunan Waduk Bajulmati sebanyak 17 (tujuh belas) risiko, yaitu 3
(tiga) risiko dengan kategori tidak dapat diterima, 9 (sembilan) risiko dengan
kategori tidak diharapkan, dan 2 (dua) risiko dengan kategori dapat diterima.
Risiko-risiko yang harus mendapatkan perhatian penting yang masuk yang masuk
dalam kategori tidak dapat diterima adalah : risiko perubahan desain, risiko
kesalahan estimasi biaya, dan risiko perubahan harga material. Sedangkan risiko
tidak diharapkan antara lain risiko kurangnya peralatan, risiko kerusakan material,
risiko kecelakaan tenaga kerja, dan risiko perubahan fungsi. Risiko yang tidak
dapat diterima dan tidak diharapkan disebut sebagai risiko dominan yang
ditangani dengan respon risiko.
vi | en_US |