Optimasi Hydroxypropyl Methylcellulose dan Carbomer pada Tablet Floating-Mucoadhesive Simetidin dengan Metode Desain Faktorial
Abstract
Simetidin merupakan golongan antagonis reseptor 1-12 yaitu menghambat kerja histamin yang dimediasi oleh reseptor 112 seperti sekresi asam lambung dan produksi pepsin. Dosis simetidin bervariasi yaitu antara 200-800 mg dua sampai ernpat kali sehari bergantung pada keadaan yang diobati. Frekuensi pemberian ini dapat mempengaruhi kepatuhan pasien saat menerima terapi dengan obat tersebut. Sejumlah besar obat saat ini lebih efektif bila diberikan sekali atau dua kali sehari.
Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS) adalah satu pendekatan untuk memperpanjang waktu retensi obat dalam saluran pencernaan bagian atas untuk efek lokal atau sistemik. Salah satu keuntungannya yaitu perpanjangan waktu retensi obat dalam saluran pencemaan sehingga dapat mengurangi interval pemberian obat dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Penelitian di GRDDS difokuskan pada pendekatan menggabungkan sifat floatation dan mucoadhesion Kombinasi dari kedua sistem ini diharapkan dapat saling rnelengkapi kekurangan masing-masing sistem sehingga dapat meningkatkan waktu retensi dari sediaan dengan membentuk mucoadhesive floating drug delivery system (MFDDS). Polirner yang digunakan dalam penelitian ini adalah hydroxypropyl methylcellulose (HMPC) sebagai polimer floating dan carbomer sebagai polimer mucoadhesive. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan farmasi berupa tablet dengan sistemfloating-mucoadhesive menggunakan simetidin sebagai bahan aktif dengan kemampuan mempertahankan sediaan di dalam lambung selama kurang lebih 12 jam. Metode desain faktorial digunakan untuk mendapatkan jurnlah optimum dari polimer yang digunakan yaitu HPMC dan carbomer sehingga memberikan kemarnpuanfloating-mucoadhesive yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metode cetak langsung yaitu dengan mencampur semua bahan dan mencetak satu persatu secara manual. Evaluasi yang dilakukan meliputi sifat alir dan sudut diam campuran serbuk, keseragaman bobot tablet, kekerasan tablet, kerapuhan tablet, kemampuan mengapung tablet (floating lag time danfloating duration time) dan kekuatan mucoadhesive tablet. Respon yang diamati yaitu kemampuan mengapung dan kekuatan mucoadhesive tablet. Uji pelepasan tablet formula optimum dilakukan untuk mengetahui karakter pelepasan tablet. Kriteria respon formula optimum yang diinginkan yaitu floating lag time 10-600 detik, floating duration time >12 jam dan kekuatan mucoadhesive 50-100 gram. Hasil penentuan formula optimum menggunakan Design Expert 11 menunjukkan jumlah optimum untuk HPMC sebesar 175 mg dan carbomer sebesar 25 mg. Kombinasi polimer dengan jumlah tersebut menghosilkanfloating lag time sebesar 86 detik, floating duration time >12 jam dan kekuatan mucoadhesive 68,267 gram. Peningkatan aras HPMC dapat meningkatkan respon floating lag time dan dominan meningkatkan respon kekuatan mucoadhesive, sedangkan peningkatan aras carbomer dapat meningkatkan kekuatan mucoadhesive dan dominan meningkatkan waktu floating lag time. Pelepasan formula optimum pada menit ke 720 rata-rata sebesar 71,126% mengikuti model pelepasan Peppas-Sahlin dengan efisiensi disolusi (DEno) rata-rata 52,775%.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]